1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rezim Suriah Janjikan Tangan Besi

7 Januari 2012

Rezim Suriah berjanji akan membalas dengan tangan besi. Sementara warga menguburkan 26 korban pengeboman di Damaskus hari Jumat (6/1). Oposisi menampik klaim terorisme.

https://p.dw.com/p/13fyf
Warga mengusung peti mati korban ledakan bom di distrik Midan, Damaskus
Warga mengusung peti mati korban ledakan bom di distrik Midan, DamaskusFoto: Reuters

Ribuan warga pendukung pemerintahan Bashar al-Assad menghadiri pemakaman 26 orang, termasuk 11 anggota polisi, yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di ibukota Suriah. Upacara pemakaman diatur oleh rezim di Damaskus. Televisi nasional menunjukkan gambar warga menggadang-gadang peti mati di jalanan Damaskus, serta anggota keluarga korban yang berduka dekat lokasi ledakan.

Upacara pemakaman memberi kesempatan bagi pemerintah untuk kembali menekankan bahwa Suriah tengah menghadapi ancaman teroris. Klaim yang ditampik keras oleh pihak oposisi, dan balik menuding pemerintah berada di balik pengeboman untuk menyetir opini internasional. Menteri dalam negeri Suriah, Ibrahim al-Shaar, berjanji akan membalas dengan tangan besi bagi siapa saja yang mengancam keamanan nasional serta warga sipil Suriah.

Penyelidik mengamati mobil yang hancur di lokasi ledakan
Penyelidik mengamati mobil yang hancur di lokasi ledakanFoto: dapd

Kekerasan tiada henti

Sekjen Liga Arab Nabil al-Arabi mengaku prihatin dengan situasi yang memburuk di Suriah. Hari Sabtu (7/1), militer Suriah menewaskan sedikitnya 9 orang di Homs. Kaum aktivis menyebut angka korban dalam satu hari mencapai 21 orang. Tim pemantau Liga Arab pun dihujani kritik. Hari Minggu (8/1), al-Arabi menghadiri pertemuan dengan Komisi Liga Arab di Kairo untuk menilai performa misi tim pemantau yang telah berada di Suriah sejak Desember lalu.

"Liga Arab harus mengakui bahwa misi pemantaunya telah gagal. Mereka harus menyerahkan tugas ke PBB," ujar sosok oposisi Bassima Kadamani dari Dewan Nasional Suriah. Sementara sekjen PBB Ban Ki-moon telah menyerukan penghentian segala bentuk kekerasan dengan segera, dan menawarkan pelatihan bagi para pemantau Liga Arab. Meski ia tidak menyebut PBB akan mengambil alih.

afp/rtr/Carissa Paramita

Editor: Ayu Purwaningsih