1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ribuan Warga Palestina Mengungsi

cp/vlz (ap, afp, dpa, rtr)14 Juli 2014

Usai militer Israel memperingatkan warga di bagian utara Jalur Gaza untuk mengevakuasi diri menjelang operasi darat, ribuan warga Palestina memilih untuk mengungsi ke kamp darurat.

https://p.dw.com/p/1CcMi
Foto: picture-alliance/dpa

Sekitar 17.000 warga di bagian utara Gaza meninggalkan rumah mereka pada akhir pekan menuju kamp pengungsi darurat yang dibuat di sekolah-sekolah PBB. Mereka memilih mengungsi di tengah ancaman serangan udara Israel yang masih terus berlanjut.

"Fakta bahwa dalam waktu beberapa jam saja ada 10.000 orang yang mengungsi ke 15 sekolah ini merupakan indikasi betapa sulitnya situasi di darat," ucap Sami Mshasha, jurubicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.

Sejak 'Operasi Protective Edge' dimulai Selasa (8/7) lalu, Israel telah melancarkan lebih dari 1.300 serangan udara di Jalur Gaza, sebuah wilayah padat penduduk yang dihuni 1,7 juta orang dan berada di bawah pemerintahan kelompok Hamas.

Israel terus dihujani kritik internasional karena menarget wilayah permukiman, kerap membidik rumah-rumah yang diduga milik militan Hamas. Lebih dari 160 warga Palestina terbunuh akibat serangan udara dalam enam hari terakhir. Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan hari Minggu (13/7) menyatakan bahwa 133 orang dari total korban tewas di Palestina adalah warga sipil.

PBB menentang invasi darat

Militan Palestina telah menembakkan 800 roket lebih ke arah Israel dalam sepekan terakhir, beberapa diantaranya mencapai kota-kota utama seperti Tel Aviv. Belum ada warga Israel yang dilaporkan tewas, meski sejumlah orang dinyatakan terluka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih mempertimbangkan invasi darat ke Gaza. Pasukan telah dikerahkan ke wilayah perbatasan dan 20.000 tentara cadangan sudah dimobilisasi.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut serangan roket oleh militan Gaza sebagai ilegal, namun juga memperingatkan Israel untuk tidak menginvasi Gaza.

"Sudah terlalu banyak warga sipil yang tewas, dan serangan darat Israel tidak diragukan lagi akan mendorong jumlah korban dan memperburuk penderitaan warga sipil di Jalur Gaza," tegas Ban.

Rangkaian kekerasan ini dipicu penculikan danpembunuhan tiga remaja Israel bulan lalu. Israel menyalahkan Hamas atas kematian mereka, meski kelompok tersebut belum mengaku bertanggung jawab.

Ketegangan semakin tidak terkendali ketika seorang remaja Palestina berusia 16 tahun diculik dan dibakar hidup-hidup. Israel telah menangkap enam tersangka warga Yahudi terkait pembunuhan ini. Tiga diantaranya telah mengakui perbuatan keji mereka.

cp/vlz (ap, afp, dpa, rtr)