1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Riset Kondisi Mars di Gurun Oman

9 Februari 2018

Gurun Dhofar di Oman dekat Yaman dan Arab Saudi miliki morfologi dan karakteristik mirip planet Mars. Karena itu lebih 200 ilmuwan dari 25 negara membangun kompleks penelitian di sini.

https://p.dw.com/p/2sOHU
USA Leben auf dem Mars wird in Utah geübt
Foto: picture-alliance/dpa/G. Frey

Ada Planet Mars di Gurun Oman

Perlombaan penerbangan manusia ke Mars sudah dimulai beberapa tahun silam. Semua negara adidaya ruang angkasa telah menyatakan ambisinya untuk mengirim misi berawak ke planet merah itu.

Juga persiapan teknis dan non teknis untuk misi ilmiah di Mars telah dijalankan. Salah satunya dilakukan di gurun Dhofar, Oman yang lokasinya berbatasan dengan Yaman dan Arab Saudi. Sekitar 200 ilmuwan dari 25 negara terlibat dalam penelitian di kompleks futuristik iglu modern seberat 2,4 ton yang diisi udara dan gampang dipindah.

Proyek yang diberi nama AMADEE 18 melakukan simulasi dan latihan medan dengan beragam aktivitas seolah di planet Mars. Lokasi riset Ruba' al-Khali, atau kawasan kosong dalam bahasa Arab, adalah gurun pasir kecoklatan yang membentang di semenanjung Arab.

Kondisinya dinilai mirip di permukaan Mars, karena fluktuasi suhunya cukup ekstrim dan hanya sedikit flora dan fauna yang bisa hidup di sini. Selain itu morfologi, mineralogi dan karakteristik serta sifat pasirnya dinilai mirip dengan di permukaan planet merah.

Baca juga:

Video: Ada Kehidupan di Planet Mars?
Tanaman Mars Aman buat Dimakan

Wahana NASA Siap Ungkap Misteri Atmosfer Mars

Pelatihan dan simulasi futuristik

Para ilmuwan dan astronot analog melakukan kegiatan menguji coba peralatan dan berlatih mengatasi masalah teknis maupun non teknis. Masalah non teknis misalnya, bagaimana menangani masalah darurat medis atau masalah psikologi akibat terisolasi jauh dari habitat alami.

Komandan misi AMADEE18, Gernot Groemer mengatakan; "Misi penerbangan berawak ke planet Mars mungkin baru diluncurkan dalam 20 hingga 30 tahun lagi. Para astronot dan ilmuwan yang nanti akan terlibat, barangkali saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Tapi kami harus menyiapkan segalanya dari sekarang, agar pada saatnya nanti semua bisa diimplementasikan secara handal dalam misi".

Sebuah optimisme yang patut dipuji. Pasalnya milyarder Elon Musk awal Februari 2018 dengan perusahaanya SpaceX Ujicoba Peluncuran Roket Falcon Heavy Untuk Misi ke Planet Mars Suksenya jadi tonggak bagi penerbangan lanjutan ke planet merah itu. Tidak tanggung-tanggung, ujicoba juga mengangkut sebuah mobil Tesla tipe roadster yang diawaki boneka sebesar manusiab "Starman" yang mengorbit bumi bulat bundar di geo stasioner rendah. Artinya lomba misi berawak ke Mars sudah dibuka. Apakah nanti misi penerbangannya ulang alik atau cuma "one way", belum ada yang dapat memastikan.

as/ml (ap)