1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Akan Balas Pengusiran Diplomat Oleh Inggris

16 Maret 2018

Rusia mengatakan akan mengusir diplomat Inggris dan menghentikan semua pertemuan tingkat tinggi. Ketegangan diplomatik meruncing karena kasus serangan dengan senjata kimia.

https://p.dw.com/p/2uSIq
Sergei Lawrow russischer Außenminister
Foto: picture-alliance/dpa/A. Shcherbak

Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin Dmitry Peskov hari Jumat (16/3) mengatakan, Rusia "segera" menjawab langkah Inggris yang mengusir diplomatnya pulang ke Rusia setelah serangan terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal di Salibury, Inggris.

Dmitry Peskov mengatakan, Rusia terkejut dengan reaksi Inggris itu. "Kami belum pernah membahas hal ini di tingkat global," katanya.

Inggris hari Kamis (15/3) mengusirr 23 diplomat Rusia dan sedang mencoba untuk membangun koalisi dengan negara-negara aliansinya untuk menekan Moskow sebagai hasilnya. Inggris, AS, Perancis dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama mengecam serangan dengan agen saraf Novichok.

England Giftanschlag gegen Sergej Skripa
Serangan terhadap Sergei Skripal dan anaknya dengan agen saraf Novichok memicu ketegangan diplomatik Inggris-RusiaFoto: picture-alliance/dpa/AP Photo/A. Matthews

Diselundupkan dalam koper

Harian Telegraph memberitakan, bahan beracun itu dimasukkan ke dalam koper anak perempuan Skripal sebelum dia meninggalkan Rusia ke Inggris untuk menemui ayahnya. Rusia hingga kini membantah menjadi sumber agen saraf tersebut dan meminta Inggris melibatkan pihaknya dalam penyelidikan.

Wakil Rusia di badan pengawas senjata kimia internasional Alexander Shulgin mengatakan di Den Haag, agen saraf yang digunakan itu bisa juga berasal dari AS atau Inggris. Di televisi dia menerangkan, Inggris dan Amerika Serikat juga memiliki agen saraf yang digunakan.

Seorang perwira Rusia berusia 83 tahun yang membantu mengembangkan Novichok mengatakan dalam sebuah wawancara, beberapa negara di dunia memiliki laboratorium yang cukup lengkap untuk mengembangkan agen saraf Novichok, dengan rumusan yang sudah dia terbitkan dari tahun 2008.

Diungkap pembelot Rusia

Vil Mirzayanov, yang sekarang tinggal di New Jersey, seperti dikutip harian Novaya Gazeta mengatakan, tidak mungkin agen saraf tersebut berasal dari negara bekas Soviet lain selain Rusia. Mirzayanov mengatakan, dia membocorkan eksistensi Novichok, karena berpikir perlu menyelamatkan Rusia dari "rahasianya yang mematikan".

Dia juga mengatakan, Sergei Skripal dan anaknya berada dalam kondisi kritis dan hanya  memiliki sedikit peluang untuk bertahan hidup.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (foto artikel) menegaskan hari Jumat (16/3), Rusia "tentu saja" akan mengusir diplomat Inggris sebagai jawaban terhadap langkah Inggris. Duta Besar Rusia untuk Inggris mengatakan, pengusiran 23 diplomat Rusia akan mengurangi staf di kedutaan sekitar 40 persen. Hal itu akan memiliki "dampak serius" terhadap pekerjaan kedutaan, katanya.

hp/ap (rtr, ap, afp)