1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia dan Cina Terus Blokir Resolusi Suriah

17 Juli 2012

Rusia dan Cina, dua negara pemilik hak veto di Dewan Keamanan PBB melanjutkan politik blokade terkait sanksi terhadap Suriah. Tapi kedua negara berniat memperpanjang mandat misi PBB di Suriah.

https://p.dw.com/p/15Ylh
Foto: picture-alliance/abaca

Dalam sidang putaran kedua di Dewan Keamanan PBB membahas rancangan baru resolusi yang mengecam Suriah, hampir seluruh anggota dewan menyepakatinya. "Tapi dua negara pemilik hak veto, Rusia dan Cina walaupun terisolasi tetap merupakan oposisi utama yang menentang sanksi terhadap Suriah", kata dutabesar Jerman di PBB, Peter Wittig seusai sidang.

Tema sengketa terutama terkait mandat misi pengamat PBB UNSMIS yang berakhir Jumat. Rusia menyatakan, hanya bersedia memperpanjang mandat. Namun naskah resolusi terbaru menyebutkan, akan diterapkannya sanksi, jika misi PBB gagal menunaikan tugasnya menerapkan rencana perdamaian yang diusulkan utusan khusus PBB Kofi Annan.

Annan dan Ban bujuk Moskow dan Beijing

Saat ini Annan berada di Moskow untuk melakukan perundingan dengan pimpinan Rusia terkait konflik di Suriah. Juga secara paralel sekretaris jenderal PBB, Ban Ki Moon melakukan perundingan di ibukota Cina, Beijing terkait isu yang sama.

Genf Syrien Konferenz Kofi Annan
Utusan khusus PBB Kofi Annan dan menlu Rusia, Sergey Lavrov dalam konferensi Suriah di Jenewa belum lama ini.Foto: dapd

Sejauh ini Moskow tetap ngotot mempertahankan politik Suriahnya. Menteri luar negeri Sergey Lavrov bahkan menuduh barat memeras Rusia terkait konflik di Suriah, karena mengakaitkan perpanjangan misi PBB dengan ancaman sanksi.

Sementara itu kelompok oposisi dewan nasional Suriah (SNC) menyatakan skpetis, terkait upaya perdamain yang masih terus digalang masyarakat internasional. Ketua SNC Abdelbasit Seida dalam suratnya kepada sekjen PBB menyebutkan, rencana dan inisiatif Annan sudah mati ketika dilahirkan, karena rezim Bashar al Assad terlihat tidak peduli dan melanjutkan aksi genosida. "Selain itu, karena usulan Annan itu juga tidak realistis dan tidak bisa diterima".

Sementara ini dilaporkan pertempuran di ibukota Suriah, Damaskus terus berkobar. Dilaporkan terjadi kontak senjata di berbagai bagian kota. Komite palang merah internasional menyatakan Suriah kini berada diambang perang saudara total.

Suriah kini emakin terisolasi. Eskalasi konflik di Suriah memicu sejumlah negara barat dan Arab menarik pulang perwakilannya dari negara tsb. Marokko dilaporkan sudah mengusir duta besar Suriah dari negara itu, dan menyatakannya sebagai persona non grata.

AS/AB(afp,dpa,ap, rtrs)