1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia dan Indonesia Kerjasama Pasokan Senjata

18 Mei 2016

Indonesia dan Rusia akan menandatangani kesepakatan pemasokan senjata di sela-sela KTT Rusia-ASEAN minggu ini. Presiden Jokowi tiba hari ini di resor Laut Hitam, Sochi.

https://p.dw.com/p/1Ipw7
Syrien Russland Luftwaffe
Foto: picture-alliance/dpa/Tass/Russian Defence Ministry Press and Information Office/V. Grishankin

Rencana pemasokan senjata dan amunisi dari Rusia ke Indonesia sudah dibahas sejak lama. Minggu ini, kedua negara akan menandatangani perjanjian pasokan senjata disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rusia-ASEAN.

Presiden Joko Widodo hari Rabu (18/05) tiba di Sochi, yang akan menjadi lokasi pertemuan Rusia-ASEAN selama dua hari. KTT itu resminya akan berlangsung dua hari, 19-20 Mei 2016. Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir pada acara pembuka pertemuan penting itu.

Rusia menawarkan pemasokan senjata dalam jumlah yang tidak ditentukan untuk Indonesia. Selain itu, Indonesia diizinkan memproduksi senjata dan amunisi di dalam negeri di bawah lisensi Rusia. Demikian disampaikan pejabat Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan hari Selasa (17/05)

Dia menambahkan, kesepakatan itu akan ditandatangani langsung oleh Jokowi dan Putin di Sochi.

Syrien Russland Truppenabzug
Seorang pilot Rusia menaiki jet tempur Sukhoi Su-25 di pangkalan udara Hmeymim, SuriahFoto: Reuters/Russian Ministry of Defence/V. Grishankin

Rusia adalah pengekspor senjata terbesar kedua dunia, setelah Amerika Serikat. Kedua negara menguasai lebih 50% pasar ekspor senjata, AS sekitar 31% dan Rusia 27%. Negara pengekspor senjata lain seperti Cina, Jerman dan Perancis hanya menguasai masing-masing 5% pasar senjata.

Tahun 2015, Rusia berhasil mengekspor senjata senilai lebih dari US$ 15 miliar. Target ekspor berhasil dicapai, meskipun ada sanksi AS dan Uni Eropa sehubungan dengan krisis di Ukraina.

Baru-baru ini, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, Indonesia berencana membeli delapan jet tempur buatan Rusia jenis Sukhoi Su-35.

Jet tempur baru itu akan melengkapi armada pesawat tempur Indonesia yang terdiri dari F-16, Sukhoi Su-27 dan Su-30, yang merupakan tulang punggung armada tempur TNI Angkatan Udara.

hp/ap (rtr, afp, dpa)