1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Tolak Relosusi Suriah di Dewan Keamanan PBB

23 Februari 2018

Anggota Dewan Keananan PBB gagal menyepakati resolusi tentang kekerasan di Suriah setelah veto Rusia. Sekitar 400 orang tewas minggu ini dalam serangan militer Suriah ke Ghouta.

https://p.dw.com/p/2tBs4
Syrien - Luftangriffe auf Rebellengebiet Ost-Ghuta
Foto: picture-alliance/AP/Syrian Civil Defense White Helmets

Kebanyakan angota Dewan Keamanan PBB mendesak gencatan senjata selama 30 hari di Ghouta, Suriah, untuk mengijinkan organisasi bantuan masuk ke kawasan itu. Swedia dan Kuwait mengajukan rancangan resolusi gencatan senjata untuk 72 jam.

Namun Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, rancangan resolusi itu "sama sekali tidak realistis." Dia menambahkan, penerapan gencatan senjata adalah "proses rumit" yang "tidak bisa ditentukan oleh resolusi Dewan Keamanan."

Vassily Nebenzia mengusulkan agar teks resolusi diubah. Terutama bagian yang berkaitan dengan penyaluran bantuan, yang hanya bisa dilaksanakan "jika kondisi keamanan memungkinkan".

Duta Besar Swedia Olof Skoog menerangkan, Dewan Keamanan mencoba menemukan solusi dan menambahkan, kemungkinan dapat dilakukan pemungutan suara pada hari Jumat (23/2) setelah perubahan yang diusulkan Rusia diteliti.

Suriah, Ghouta
Pekerja bantuan menyelamatkan seorang perempuan dari reruntuhan di Ghouta timur, 21 Februari 2018Foto: Reuters/B.Khabieh

Reaksi internasional

Menjelang sidang Dewan Keamanan, direktur kemanusiaan PBB Mark Lowcock menyebut situasi di Ghouta timur sebagai "contoh dari bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita, yang sepenuhnya diketahui, dapat diprediksi dan dapat dicegah." Dia menambahkan, hanya kurang dari dua persen populasi yang terkepung di kawasan itu telah menerima bantuan sejak 1 Desember.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan bahwa tindakan Rusia adalah sebuah peringatan, bahwa "Rusia memiliki tanggung jawab khusus atas apa yang sedang terjadi" di Suriah. "Tanpa dukungan Rusia di Suriah, kehancuran dan kematian ini tidak akan terjadi."

Kementerian Luar Negeri Jerman menerangkan, gagalnya kesepakatan di Dewan Keamanan PBB "tidak dapat dimengerti". Berlin menyatakan, Rusia telah "sekali lagi melindungi rezim Assad di tengah pelanggaran hukum internasional yang parah."

Aksi protes desak DK PBB bertindak

Meningkatnya jumlah korban jiwa di Ghouta timur, sebuah daerah di pinggiran Damaskus, menyebabkan banyak anggota Dewan Keamanan dan kelompok bantuan internasional mendorong pemungutan suara secara cepat.

Serangan udara pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia telah menegaskan sekitar 400 orang dalam waktu kurang dari seminggu, menurut angka PBB. Sebelumnya, anggota Dewan Keamanan setuju mengubah teks rancangan resolusi, yang memungkinkan operasi militer berlanjut untuk melawan ISIS dan al-Qaida.

Menjelang pertemuan Dewan Keamanan, para demonstran memasang tiga papan reklame di seberang gedung PBB di New York dengan teks: "500.000 orang tewas di Suriah dan masih tidak beraksi? Bagaimana, Dewan Keamanan? #SaveGhouta"
 

hp/vlz (dpa, afp)