1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rutte Menang Lagi dalam Pemilu Belanda

Andreas Reuter13 September 2012

Belanda memilih parlemen baru lima bulan setelah bubrahnya pemerintah tengah kanan. Partai yang memerintah pimpinan Rutte memenangkan pemilu.

https://p.dw.com/p/167ku

Persaingan dalam perolehan jumlah suara berlangsung hanpir sepanjang malam. Baru Kamis (13/09/12) sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat, Mark Rutte dapat merayakan kemenangan bersama para pendukungnya di Partai WD yang berhaluan kanan liberal. "Malam ini partai kami meraih hasil terbaik sepanjang sejarah dan untuk kedua kalinya menjadi partai terbesar di Belanda," katanya sambil bersulang.

Partai WD memenangkan 30 persen lebih suara, atau 41 kursi parlemen, di Belanda jumlah itu cukup untuk bisa memenangkan telak pemilihan.

Koalisi Baru Partai WD dan Partai Buruh?

Mark Rutte (kiri) dan Diederik Samsom (kanan) (Foto: EPA)
Mark Rutte (kiri) dan Diederik Samsom (kanan)Foto: picture-alliance/dpa

Seperti biasanya, pemenang pemilu kemudian bertugas untuk membentuk pemerintahan. Kali ini Partai WD bersanding dengan Partai Buruh berhaluan demokrat sosialis yang selisih dua suara. Partai yang menjagokan Diederik Samsom sebagai kandidat utamanya itu memenangkan 39 kursi.

Jika kedua partai pemenang pemilu, WD dan Partai Buruh, sepakat untuk berkoalisi, WD dan Partai Buruh akan memiliki 80 kursi. Itu berarti mayoritas dari 150 kursi keseluruhan parlemen. Diperkirakan koalisi itu menginginkan mitra lebih banyak lagi. Sementara itu ada sebelas partai yang berhasil masuk ke parlemen, mulai dari Uni Kristen, Partai Pensiunan, hingga Partai Pembela Binatang. Semua partai itu juga harus diperhitungkan dalam konstelasi parlemen.

Wilders Kena Setrap

Pengendara sepeda melintas di depan poster partai peserta pemilu. (Foto: Getty Images)
Pengendara sepeda melintas di depan poster partai peserta pemilu di Belanda.Foto: Getty Images

Partai untuk Kebebasan dan pemimpinnya Geert Wilders kalah telak. Tadinya Wilders mendapatkan restu pada masa pemerintahan Rutte sebelumnya. Wilders pernah sangat bersemangat berkampanye dengan jargon-jargon anti Eropa. Ia juga mendesak agar Belanda keluar dari zona Euro dan Uni Eropa. Tapi pemilih Belanda punya pilihan lain. Partai politik pimpinan Wilders kehilangan separuh jumlah mandatnya.

Meski begitu, Wilders bertekad mengumpulkan kekuatan lebih besar lagi. "Sekarang memang Brussel berpesta dan kami akan menghadapi masa-masa sulit. Tapi saya punya pesan untuk lawan kami, yang merayakan kekalahan kami, kami akan kembali," katanya geram. Wilders tidak diperbolehkan ikut serta dalam pemerintahan berikutnya.

Belanda Menggelar Banyak Pemilu dalam Dasawarsa Terakhir

Pemilu kali ini di Belanda adalah yang kelima kalinya dalam sepuluh tahun. Pemerintah minoritas liberal kanan dan demokrat Kristen sebelumnya bubar bulan April lalu, setelah politisi haluan kanan Geert Wilders menyatakan dukungannya pada sengketa kebijakan penghematan.

Rencana program penghematan anggaran negara juga menjadi tema utama kampanye pemilu. Belanda harus menghemat 20 miliar Euro untuk menutupi defisit anggaran hingga di bawah tiga persen.