1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sarkozy Dukung Regulasi Perbankan AS

27 Januari 2010

Memasuki tahun ke 40, Forum Ekonomi Dunia di Davos tampak dilucuti dari kemeriahan dan glamor yang biasanya. 2500 tokoh politik dan ekonomi dunia yang berkumpul, cenderung jeri memikirkan kemungkinan krisis ekonomi baru.

https://p.dw.com/p/LiRq
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyampaikan pidato pembukaan di Forum Ekonomi Dunia di DavosFoto: AP

Globalisasi keblablasan, begitu ungkap Presiden Perancis Nicolas Sarkozy Rabu (27/01) mengomentari krisis ekonomi global dalam pidato pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Davos. "Seluruh sistim keuangan kita salah. Nilai sebuah perusahaan itu tidak berubah dari detik ke detik, dari menit ke menit atau dari satu jam ke jam lain", begitu kritik Sarkozy terhadap kapitalisme pasar bebas.

Berbicara di hadapan tokoh-tokoh politik dan ekonomi, Sarkozy menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden AS Barack Obama untuk meregulasi perbankan Amerika Serikat. Dikatakannya, risikonya terlampau besar, apabila sistem perbankan, akutansi dan pengawasan tidak diperbaiki.

Sebelum pertemuan ini, Obama mengumumkan akan menyunat laba yang diraup oleh perbankan dengan sebuah peraturan pajak baru. Hal yang ditentang direktur bank-bank internasional besar, termasuk Direktur Deutsche Bank, Joseph Ackermann. Ia jelaskan, "Kami memiliki sistim perdagangan global dan sistim produksi yang global, karena itu membutuhkan sistim perbankan yang global juga. Kalau dalam bisnis hanya terdapat pemain kecil, maka dalam jangka panjang, ekonomi juga tak bisa berkembang”

Schweiz Davos Weltwirtschaftsforum Josef Ackermann
Direktur Deutsche Bank, Josef AckermannFoto: AP

Sesuai dengan motto pertemuan tahun ini, yakni “Memperbaiki Situasi Di Dunia”, di Davos Presiden Perancis Sarkozy juga menegaskan, paket upah berlebihan bagi kaum eksekutif dan laba yang menjulang tak akan ditolerasi bila tidak membuka lapangan kerja dan membantu menyejahterakan masyarakat.

Untuk 2010, Dana Moneter Internasional, IMF meramalkan perkembangan ekonomi yang lebih kuat daripada yang diperkirakan. Namun juga, telah mengingatkan pentingnya penciptaan lapangan kerja. Masalah ini, serta kemungkinan terjadi krisis baru sudah hangat dibicarakan, bahkan sebelum pembukaan resmi Forum Ekonomi Dunia.

Professor ekonomi Kenneth Rogoff dari Universitas Harvard misalnya, melihat ancaman besar, khususnya bagi Eropa dan Amerika Serikat. Ungkapnya, “Pemerintah telah menjamin segalanya, telah mengeluarkan banyak sekali uang. Memang kali ini tidak terjadi depresi hebat, tapi dengan utang negara-negara yang begitu besar, ini bisa menyebabkan krisis politik. Pajak harus ditingkatkan, dan perlu program penghematan yang ketat.”

Sedangkan Professor Nouriel Roubini yang memprediksi terjadinya krisis ekonomi 2006, menilai bahwa rencana Obama untuk meregulasi sistim perbankan tidak memiliki cakupan yang cukup luas. Ia menyatakan,“Reformasi yang dirancang Obama sudah berada di arah yang benar, namun harus lebih jauh lagi agar dapat membentuk sistem keuangan yang stabil.”

Sementara pakar keuangan George Soros menilai, rencana Obama untuk membatasi bisnis perbankan dilakukan terlampau cepat, karena perkembangan ekonomi masih belum stabil. Meski begitu, ia juga mendukung rencana Obama.

EK/AG/DW/afp/rtr