1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ISIS Permalukan dan Rendahkan Islam

21 Agustus 2014

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendesak para pemimpin agama menghadang ISIS dan radikalisme. Ia menyebut kekerasan dan aksi pembantaian yang dilakukan ISIS sangat mengerikan.

https://p.dw.com/p/1CyWt
Foto: picture-alliance/abaca

"Ini sungguh mengejutkan. Hal ini sudah diluar kendali", kata Yudhoyono dalam wawancara dengan harian The Australian. Yudhoyono menegaskan, Indonesia tidak akan menoleransi ISIS. "Kami melarang ISIS di Indonesia", kata Yudhoyono menunjuk pada kelompok terror yang beroperasi di Irak dan Suriah yang kini menamakan diri Islamic State (IS).

"Indonesia bukan negara Islam. Kami menghormati semua agama."

Presiden SBY juga mendesak para pemimpin dunia dan agama untuk memerangi radikalisme.

"Ini adalah sebuah peringatan bagi para pemimpin dunia, termasuk para pemimpin Islam", tandasnya. Ia melanjutkan, ISIS tidak hanya "mempermalukan", melainkan juga sudah "merendahkan" Islam.

Indonesia yang memiliki populasi umat Muslim terbesar dunia punya sejarah panjang dalam upaya memerangi terorisme ekstrimis Islam. Keberhasilan operasi anti terror yang dijalankan aparat keamanan berhasil membongkar jaringan terorisme. Selama beberapa tahun terakhir, tidak ada lagi serangan terror besar.

Indonesia tolak ISIS

Aparat keamanan memperkirakan, ada puluhan warga Indonesia yang berangkat ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS. Yudhoyono mengatakan, ia khawatir jika para relawan kembali ke Indonesia, mereka akan melakukan serangan terror baru. Itu sebabnya, Indonesia sekarang berusaha menangkal penyebaran paham radikal.

"Warga negara kami mendapat berita-berita rekrutmen dari ISIS yang mengandung gagasan-gagasan ekstrimis", kata Yudhoyono yang akan mengakhiri masa jabatan sebagai presiden bulan Oktober mendatang.

"Filosofi ISIS bertentangan dengan nilai-nilai fundamental yang dihormati di Indonesia. Jumat lalu, dalam pidato kenegaraan, saya mengimbau seluruh rakyat Indonesia agar menolak ISIS dan menghentikan penyebaran ideologi radikal."

"Pemerintahan saya dan aparat keamanan sudah mengambil langkah tegas untuk meredam penyebaran ISIS di Indonesia, termasuk melarang warga Indonesia bergabung atau berperang dengan ISIS, juga dengan memblokir situs-situs internet yang mempromosikan gagasan mereka," lanjut Yudhoyono.

Pendiri Jemaah Islamiyah Dukung ISIS

Perdana Menteri Australia Tony Abbot menyatakan kekhawatirannya karena tokoh militan Indonesia Abu Bakar Baasyir, pendiri terror jaringan Jemaah Islamiyah (JI), telah menyatakan dukungan terhadap ISIS.

"Ini menunjukkan ada potensi meningkatnya kegiatan terorisme di kawasan ini", kata Abbot.

Abu Bakar Baasyir saat ini tengah menjalani hukuman 15 tahun penjara karena terbukti mendukung kegiatan terorisme.

hp/vlz (afp, rtr)