1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sejarah Baru Perundingan Nuklir Iran

24 September 2013

Pertemuan antara para diplomat puncak Iran dengan kekuatan dunia di PBB pekan ini akan menjadi sebuah awal “era baru” dalam upaya mengakhiri perselisihan dengan Barat terkait program nuklir Teheran.

https://p.dw.com/p/19n3f
Foto: Getty Images/AFP/Atta Kenare

Tidak ada petunjuk mengenai konsesi yang diberikan Teheran.

Uni Eropa hari Senin (24/09) lalu mengatakan bahwa menteri luar negeri Iran Javad Zarif akan bergabung dalam sebuah pertemuan dengan Negara-negara kekuatan besar – termasuk Inggris, Prancis, Cina, Rusia, Amerika Serikat dan jerman – untuk mendiskusikan program nuklir Iran.

Pertemuan itu akan berlangsung pada Kamis(26/09) pekan ini dan diharapkan Menlu AS John Kerry akan menjadi pertemuan tingkat tertinggi yang melibatkan kedua negara sejak hubungan diplomatik mereka memburuk setelah peristiwa penyanderaan di kedutaan besar AS di Teheran pada tahun 1980.

“Pembicaraan ini akan menjadi awal sebuah era baru. Republik Islam Iran secara eksplisit telah menyatakan pandangannya terkait hak mereka atas energi nuklir untuk tujuan damai dan hak untuk memperkaya (uranium-red) di teritori Iran,“ kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Marzieh Afkham kepada wartawan.

Wajah asli Iran

“Pertemuan ini merepresentasikan sebuah komitmen serius dari menteri luar negeri kedua negara untuk mencapai sebuah solusi yang berdasarkan kerangka waktu yang ditentukan.

Sebelum berangkat menuju New York pada Senin lalu, Presiden yang baru terpilih Hassan Rouhani mengatakan bahwa ia ingin menghadirkan “wajah asli“ Iran dan ingin mencapai pembicaraan dan kerjasama dengan Barat untuk mengakhiri perselisihan mengenai masalah nuklir.

Hasan Rouhani
Hasan Rouhani yang baru terpilih berjanji tampilkan "wajah asli" IranFoto: picture-alliance/AP Photo

Iran mengatakan bahwa program pengayaan uranium yang mereka lakukan hanya untuk mendukung pembangunan stasiun pembangkit tenaga nuklir yang telah direncakan, serta untuk kebutuhan medis.

AS dan sekutunya telah memberlakukan sanksi ekonomi yang keras atas Iran atas kecurigaan bahwa negara itu sedang mengembangkan kemampuan membangun senjata nuklir.

Uranium olahan bisa menyediakan serpihan materi untuk bom nuklir, yang dikhawatirkan oleh Barat menjadi tujuan utama Teheran dengan menunjuk bahwa Iran selama ini punya sejarah menyembunyikan sejumlah kegiatan nuklir dari tim pemeriksa kesepakatan anti-proliferasi PBB.

Para pejabat AS juga mengatakan bahwa sebuah pertemuan akan mungkin dilakukan pekan ini antara Presiden AS Barack Obama dengan Rouhani, saat keduanya menghadiri sidang majelis tinggi PBB di New York.

ab/ap(rtr,ap,afp)