1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Tiga Bayi Lahir dengan Anomali Cacat Tangan di Jerman

Richard Connor
20 September 2019

Dalam waktu dua belas minggu, ada tiga bayi di satu rumah sakit yang lahir dengan bentuk tangan tidak sempurna. Para dokter memperingatkan agar tidak cepat mengambil kesimpulan.

https://p.dw.com/p/3Pt4s
Sankt Marien Hospital Buer
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch

Pejabat kesehatan setempat telah memperingatkan para pihak agar tidak panik setelah munculnya pola anomali di antara bayi yang baru lahir di satu rumah sakit Gelsenkirchen, Jerman.

Tiga bayi yang lahir di Rumah Sakit Saint Marien di pinggiran utara kota Buer dalam periode 12 minggu, diamati memiliki cacat tangan yang serupa.

Rumah sakit menjelaskan bahwa penampilan cacat serupa dalam waktu yang singkat itu seolah-olah "menyerang."

Kementerian kesehatan di seluruh negara bagian di Jerman akan meminta rumah sakit-rumah sakit yang berada di wilayah yurisdiksi masing-masing untuk mengamati apakah juga terjadi kasus serupa.

Namun, direktur Pusat Kedokteran Anak dan Remaja Universitas Mainz, Fred Zepp, mengatakan pengamatan sejauh ini hanya bersifat "sinyal awal."

Zepp mengatakan perlu investigasi lebih lanjut untuk menentukan apakah ada sesuatu, atau apakah itu hanya anomali kebetulan.

Dua dari bayi yang lahir itu memiliki telapak tangan dan jari yang kurang berkembang di lengan kiri, tetapi lengan mereka normal. Bayi ketiga memiliki gejala yang sama di sebelah kanan. Dokter mengatakan tidak ada "kesamaan etnis, budaya atau sosial" antara keluarga yang terkena dampak selain mereka semua tinggal di daerah setempat.

Spekulasi liar

Mario Rüdiger, Kepala Neonatologi dan Kedokteran Pediatrik Intensif di Klinik Universitas Dresden menanggapi hal ini.

"Kadang-kadang ada situasi di mana penyakit langka tidak muncul dalam jangka waktu yang lama, dan kemudian tiba-tiba beberapa anak terpengaruh secara berturut-turut," kata Rüdiger kepada siaran setempat, MDR.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada hari Selasa (17/09)mengkritik munculnya beragam spekulasi. "Saya sekarang membaca spekulasi terliar, termasuk radiasi dari ponsel," kata Spahn. "Kita hanya bisa menarik kesimpulan begitu kita benar-benar tahu tentang sesuatu."

Sonja Liggett-Igelmund, seorang bidan yang berbasis di sebelah barat kota Köln pertama kali membawa kasus ini ke publik. Dia pekan lalu mengatakan kepada surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung bahwa, sejak melakukan membawa kasus ini ke publik, dia telah diberitahu tentang adanya kasus-kasus serupa lainnya.

Kasus ini mengingatkan pada kejadian serupa tahun lalu di daerah pedesaan terpencil di Prancis yang kemudian memicu penyelidikan nasional.

Kasus ini juga mengingatkan pada skandal narkoba di tahun 1960-an, yang menyebabkan kematian dan cacat anggota tubuh pada bayi baru lahir.

Ibu dari bayi-bayi ini terpapar obat buatan perusahaan farmasi Jerman, Chemie Grünenthal, yang diresepkan thalidomide (dikenal di Jerman dengan nama merek Contergan) sebagai obat melawan rasa mual di pagi hari.

ae/hp