Semaraknya Malam Indonesia di Konstanz
KBRI Berlin dan KBRI Bern bekerja sama susun strategi promosi budaya dan wisata di kawasan perbatasan. Untuk itu Malam Indonesia diselenggarakan di kota Konstanz (24/11). Konstanz dipilih karena lokasinya yang strategis.
Konstanz: Berbatasan dengan Swiss, tak jauh dari Austria dan Liechtenstein
Kawasan multinasional ini juga berbahasa Jerman. Malam Indonesia ini didahului dengan sebuah acara workshop bagi 11 tour operator dan agen perjalanan dari Jerman dan Swiss. Tujuannya tak lain untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata bagi negara negara yang berbahasa Jerman.
Diramaikan tarian dan musik
Pertunjukan Malam Indonesia sendiri diisi oleh berbagai tarian dan musik Nusantara yang dibawakan oleh WNI dan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam beberapa grup budaya. Rampak Kendang yang dinamis membuka acara ini. Grup Angklung Orchestra Berlin khusus didatangkan ke Konstanz untuk pertunjukan ini. Sementara tari Saman Ratoeh Jaroe dibawakan oleh kelompok Swadaya Indonesia Muenchen e.V..
Makanan tradisional
Jeda acara ini diisi dengan menyajikan makan malam kuliner Indonesia. Sate dan Soto Ayam dengan nasi hangat membuat para penonton mengantri dengan tidak sabar.
Pemenang dapat hadiah tiket
Empat tiket Jerman Indonesia pulang pergi dari Singapore Airlines diberikan bagi dua pemenang undian. Ini merupakan juga strategi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia dalam paket kompak yang memadukan elemen advertising, branding dan selling.
Gabungan modern dan tradisional
Kelompok Balawan Batuan Ethnic Fusion hadir sebagai penutup. Dengan permainan gitar double necknya yang khas, Balawan membuat penonton tidak beranjak dari kursinya hingga acara berakhir.
Lagu Indonesia dan Internasional
Lagu lagu seperti Cinta Indonesia Kota Baru dan Quando Quando Quando hadir dalam besutan fusion Jazz. Balawan pun berhasil mengajak penonton ikut menari kecak dan poco poco. Penulis: Miranti Hirschmann (Ed.: ml)