1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Senat AS Kritik Strategi Irak Bush

2 Februari 2007

Dukungan bagi strategi perang Irak Presiden Bush makin menyusut. Kini, rencana Bush bahkan dikritik Senat AS.

https://p.dw.com/p/CP9E
Presiden AS George W. Bush
Presiden AS George W. BushFoto: AP

Seorang kepala negarapun harus siap menerima teguran. Presiden AS George W. Bush contohnya. Senat Amerika akan meluncurkan resolusi yang memperingatkan Bush bahwa rencana penambahan pasukan AS di Irak merupakan kesalahan. Tentu saja, teguran itu bernada sopan dan tidak disertai ancaman. Walau begitu, resolusi ini punya makna politis. Kubu Partai Republik dan Demokrat untuk pertama kalinya merencanakan resolusi bersama yang menolak perang Irak dilanjutkan. Ini adalah aksi anti perang pertama Senat sejak perang Irak dimulai empat tahun lalu.

Apakah Gedung Putih menanggapi serius resolusi Senat memang belum jelas. Minggu lalu, sebuah pernyataan Bush memicu kemarahan kubunya sendiri. Bush menyatakan, ia adalah pengambil keputusan dan ia yang harus mencari jalan keluar dari dilema perang Irak. Kontan Bush ditegur oleh Arlen Specter, senator kubu Republik yang cukup berpengaruh. Specter menegaskan, menurut Konstitusi Amerika, presiden tak bisa mengambil keputusan sendiri, karena Konggres AS pun punya hak suara.

Biasanya, suara Kongres Amerika punya berbagai nada, sehingga usulan resolusi yang diajukan anggotanya pun beragam, dari resolusi bernada tajam yang dirumuskan politisi kubu Demokrat Carls Levin, sampai usul John Warner dari kubu Republik yang bersifat tak mengikat. Usul John Warner yang tak bernada keras merupakan jalan tengah yang dapat diterima kedua kubu, baik dari Partai Republik maupun Demokrat.

Kini, jalan terbuka bagi resolusi anti perang Irak yang dirumuskan kongres Amerika. Senin (05/02) depan, resolusi ini akan dibahas dalam Senat. Tentu Senat tak dapat memaksa Presiden Bush mengubah rencananya, tapi Senat berharap resolusi ini menggerakkan Bush untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

Namun, saat diminta tanggapannya atas rencana resolusi Senat oleh stasiun TV Fox, Bush menyatakan, saat ini Senat memang ingin memperluas pengaruhnya. Ini saat-saat berat bagi Kongres karena banyak orang kuatir strategi perang Irak yang ditetapkan Bush sebagai komandan tertinggi tak akan berhasil. Bush menambahkan, bila sebuah rencana berjalan lancer, semua orang mengaku punya andil, tapi bila keadaan mulai genting, hanya satu orang yang dianggap bertanggung jawab. Dan orang itu adalah Bush sendiri.