1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sengketa Atom Iran: DK PBB Mempertaruhkan Kompetensinya

8 Agustus 2006

Pemerintah di Teheran menolak usulan resolusi PBB untuk krisis Libanon dan menganggapnya memihak Israel. Dengan demikian Iran juga menolak Resolusi PBB untuk sengketa atomnya.

https://p.dw.com/p/CPCn
Iran menilai usulan resolusi DK PBB untuk Libanon di bawah pengaruh AS
Iran menilai usulan resolusi DK PBB untuk Libanon di bawah pengaruh ASFoto: AP

Resolusi PBB menghapus paket tawaran, demikian judul berita harian Iran ‘Teheran Times’ kemarin. Melalui permintaan ultimatif terhadap Iran untuk menghentikan pengayaan uranium sampai akhir bulan ini, Dewan Keamanan PBB menghancurkan kesempatan Teheran menerima tawaran Barat tersebut. Demikian interpretasi harian tersebut atas ungkapan Larijani, mediator Iran dalam sengketa atom, yang dua hari lalu mengumumkan negaranya akan melanjutkan pengayaan uranium dan jika perlu akan mengembangkannya. Dengan resolusinya Dewan Keamanan mengubur kepercayaan yang penting bagi perundingan tentang tawaran itu. Demikian argumen Larijani.

Tidak banyak penghormatan yang diraih PBB di Iran saat ini – yang merupakan dampak lebih lanjut akibat konflik Libanon. Sebagai serangan politik terhadap Libanon, kemarin Menteri Luar Negeri Iran Mottaki mengkritik resolusi PBB untuk konflik Libanon. Di bawah pengaruh Amerika Serikat, dengan resolusi tersebut PBB memihak Israel, demikian dikatakan Mottaki. Dalam bentuk yang disodorkan, resolusi itu hanya membedakan sarana yang digunakan dalam operasi militer Israel.

Tampaknya Iran mencoba memanfaatkan kritik terhadap PBB yang juga meningkat di dunia Arab, untuk kepentingannya sendiri dalam sengketa atom. Dengan gamblang Larijani menjelaskan: Sikap Dewan Keamanan menghadapi agresi Israel di Libanon membuka kedok prioritas sebenarnya dewan tertinggi PBB tersebut. Demikian dikatakan Larijani saat ia mengumumkan perluasan pengayaan uranium Iran. Karena Dewan Keamanan membiarkan dirinya dimanipulasi oleh negara-negara penguasa, dewan tersebut kehilangan kompetensinya.

Banyak yang menilai penolakan terbaru atas permintaan Dewan Keamanan PBB lebih sebagai taktik yang cerdik ketimbang pemutusan perundingan. Dengan penolakannya itu, Larijani senada dengan pernyataan pimpinan Iran yang menolak segala persyaratan perundingan tentang tawaran paket Barat untuk sengketa atom. Dan kemarin, seorang juru bicara di Teheran mengumumkan, Iran tetap akan memberikan jawaban untuk paket tawaran itu sampai batas waktu 22 Agustus mendatang.