1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

061109 USA Militärstützpunkt Anschlag

6 November 2009

Fort Hood, Texas, terguncang. Belum pernah terjadi peristiwa seperti itu di pangkalan militer Amerika Serikat. Apalagi pelakunya orang dalam, anggota militer AS sendiri.

https://p.dw.com/p/KQGZ
Petugas FBI memeriksa kediaman pelaku penembakan, Nidal Malik HasanFoto: AP

Komandan Fort Hood, Letnan Jendral Bob Cone mengatakan, "Penyelidikan masih berlangsung. Tapi hasil sementara menunjukkan, hanya ada satu penembak."

Pelaku penembakan Mayor Nidal Malik Hasan ditembak petugas empat kali dan kini dirawat di rumah sakit, bagian intensif. Jadi, tidak meninggal seperti yang diberitakan sebelumnya. Pria 39 tahun itu adalah psikiater militer yang mendampingi tentara sebelum dan sesudah penugasan di luar negeri. Hasan sendiri akan segera dikirim ke Irak, namun ia sebetulnya tidak bersedia.

Insiden terjadi pukul 13.30 waktu setempat. Seorang pria menyerbu masuk ke pusat proses medis, salah satu tempat paling ramai di pangkalan militer itu. Di sana para tentara melakukan pemeriksaan terakhir dan membereskan berkas-berkas, sebelum dikirim ke Irak dan Afghanistan. Pelaku menumpahkan peluru dari dua senapan, salah satunya semi otomatis. Para korban tak punya kesempatan berlindung ataupun membalas tembak, karena mereka tidak bersenjata.

Tak makan waktu lama, petugas keamanan bersenjata tiba dan menembak si pelaku. Tapi ia sudah lebih dulu menembak puluhan orang, 13 diantaranya tewas. Para korban adalah tentara dan polisi sipil. Saksi mata melaporkan, para tentara yang tidak terluka segera memberi pertolongan pertama. Beberapa menyobek seragam atau t-shirt mereka untuk menyumbat luka korban. Komandan Ford Hood, Letnan Jendral Bob Cone, memuji reaksi cepat petugas keamanan dan pertolongan pertama yang segera datang.

Tak jauh dari lokasi mengamuknya Hasan, tengah dilangsungkan upacara kelulusan yang dihadiri sekitar 600 orang. Petugas bergerak cepat menutup pintu menuju aula.

Kementrian Pertahanan AS memperingatkan untuk tidak terburu-buru menyimpulkan motif peristiwa ini. Pentagon bereaksi terhadap spekulasi bahwa insiden itu bisa saja berkaitan dengan aksi teroris Islam.

Sebagian media hanya menyebut pelaku dengan nama belakangnya Hasan, warga Amerika asal Yordania. Lainnya memberitakan, dalam blog internetnya, pelaku menunjukkan niat melakukan serangan bunuh diri. Karena itulah ia juga diamati oleh polisi federal Amerika, FBI. Kepada New York Times, Nader Hasan, seorang sepupu pelaku mengatakan, sang mayor merasa tersiksa menghadapi kemungkinan ditugaskan ke Irak.

Presiden Barack Obama menyebut peristiwa itu luapan kekerasan yang mengerikan. Sudah cukup sulit bagi Amerika untuk kehilangan warganya yang berani dalam pertempuran di luar negeri. Adalah hal yang menakutkan bahwa mereka ditembaki di pangkalan militer di tanah Amerika.

Pangkalan militer Fort Hood di Texas, yang menampung puluhan ribu tentara dan sipil, juga menanggung sebagian beban terberat Amerika. Stress akibat pengiriman ke perang di Irak dan Afghanistan, juga membuat Fort Hood mencatat kasus bunuh diri tertinggi di antara pangkalan militer Amerika lainnya, yaitu 75 orang sejak tahun 2003.

Sabine Müller/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid