1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom Bunuh Diri di Lembah Swat

13 Maret 2010

Pakistan kembali diguncang ledakan bom. Dalam sebuah serangan bunuh diri di dekat kota Mingora di lembah Swat hari Sabtu (13/03) setidaknya 13 orang tewas dan sedikitnya 52 korban luka-luka.

https://p.dw.com/p/MRz6
Kota Mingora di Lembah SwatFoto: AP

Rangkaian serangan bunuh diri di Pakistan tak juga kunjung padam. Dalam sebuah serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan di Lembah Swat di barat laut Pakistan sedikitnya 13 korban tewas dan 52 luka-luka. Demikian menurut keterangan kepolisian. Serangan bom bunuh diri tersebut merupakan serangan terberat yang kedua kalnya dalam waktu 24 jam. Dalam dua serangan bunuh diri hari Jumat (12/03) di Lahore, yang dilancarkan dalam waktu yang hampir bersamaan, setidaknya 55 orang tewas.

Seorang juru bicara militer Pakistan mengutarakan, serangan hari Sabtu (13/03) di Lembah Swat dilancarkan pelaku yang mengendarai kendaraan motor roda tiga. Ia mendekati pos pemeriksaan di Saidu Sharif wilayah Swat, lalu meledakkan dirinya.

Pasukan pemerintah Pakistan tahun lalu melancarkan operasi militer besar-besaran di Lembah Swat yang dikuasai kaum pemberontak. Lembah Swat kemudian berhasil direbut pasukan pemerintah setelah menghalau para pemberontak dalam operasi militer yang berlangsung berbulan-bulan itu. Meskipun demikian, masih juga terjadi pertempuran maupun kekerasan di wilayah tersebut. Hingga laporan ini diturunkan, tak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Namun dugaan keras terhadap dalang serangan hari Jumat dan Sabtu itu ditujukan pada kelompok-kelompok Islam berhaluan keras. Menurut keterangan juru bicara kepolisian Chaudhry Shafique, jumlah korban tewas di Lahore meningkat menjadi 55 orang, akibat meninggalnya 12 korban luka-luka di rumah sakit hari Sabtu (13/03). Sekitar 100 orang cedera dalam ledakan-ledakan bom yang dipicu oleh pelaku serangan bunuh diri itu.

Pakar politik Rashid Rehman yang tinggal tidak jauh dari lokasi serangan di Lahore berpendapat, ini merupakan pesan jelas dari para teroris bahwa mereka dapat menyerang bilamana dan di lokasi mana saja yang mereka inginkan.

Kota Lahore memang terletak di sebelah timur dan jauh dari perbatasan ke Afghanistan yang merupakan tempat persembunyian para pejuang Taliban dan teroris Al Qaida. Namun para ekstrimis selalu berupaya untuk melancarkan aksi teror di kota-kota besar sejak militer meningkatkan operasinya di wilayah pemberontak, ujar Ahmed Rashid, seorang perwira tinggi kepolisian: "Operasi militer yang dilancarkan pemerintah di kawasan adat di Waziristan selatan, di perbatasan Afghanistan, berlangsung sukses. Dan sebagai rekasi terhadapnya, teroris mengirimkan pesan kepada militer dan pemerintah Pakistan bahwa mereka masih bertahan dan baik-baik saja. Dan bahwa mereka bisa melancarkan serangan balasan di tempat lain, di mana mereka tidak bisa ditangkap."

Sejak bertahun-tahun di Pakistan terdapat jaringan Taliban, kelompok Al Qaida dan kelompok-kelompok ekstimis lainnya yang lebih kecil. Sejak operasi militer besar-besaran pertengahan tahun lalu di wilayah kekuasaan mereka di lembah Swat, serangan teror menewaskan sekitar 600 orang. Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa operasi yang perluas ke wilayah adat sepanjang perbatasan ke Afghanistan, berhasil dengan sukses. Dikatakan bahwa banyak pemimpin Taliban melarikan diri dari wilayah di mana para pemberontak sebelumnya menampakkan diri secara terang-terangan.

CS/DK/ap/dpa/afp