1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom di Marrakesh Tewaskan Belasan Turis Asing

28 April 2011

Dunia internasional dikejutkan oleh serangan bom yang terjadi di tujuan wisata Marrakesh di Maroko. Belasan tewas, sebagian besar turis asing. Perancis dan Inggris mengecam serangan tersebut.

https://p.dw.com/p/1164J
Foto: AP

Ledakan bom di kota pariwisata Marrakesh di Maroko menewaskan setidaknya 15 orang. 20 lainnya mengalami luka-luka. Serangan terjadi di kafe Agana di lapangan Jamaa al-Fnaa, lokasi yang menjadi pusat atraksi turis asing. Televisi setempat melaporkan, di antara korban tewas, enam orang adalah warga Perancis. Sebelumnya, petugas rumah sakit yang dihubungi kantor berita AFP mengatakan, 7 warga Perancis mengalami luka-luka, begitu juga dua warga Belanda, dua warga Swiss, dua warga Rusia dan dua warga Tunisia. Pemerintah Perancis telah mengkonfirmasi korban tewas dari negaranya, namun tidak menyebut jumlahnya. Kantor Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengecam serangan tersebut sebagai perbuatan kejam dan pengecut.

Pada awalnya, warga setempat mengira ini hanya kecelakaan biasa. Begitu juga versi awal pernyataan pemerintah Maroko. Namun, tidak lama kemudian Menteri Komunikasi Maroko Khalid Naciri mengatakan kepada kantor berita AFP, bahwa ledakan tersebut adalah serangan teroris. "Ledakan ini memiliki latar belakang kriminalitas. Dugaan kami salah, bahwa hanya ada beberapa tabung gas yang meledak. Dan ini harus kami revisi. Ini adalah sebuah serangan."

Jika serangan bom ini didalangi oleh militan Islam, maka ini adalah untuk pertama kalinya sejak 2003, mereka melakukan serangan besar di Maroko. Waktu itu, lebih dari 45 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Casablanca. Dua warga yang bermukim di Marrakesh dan berada dekat lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters, ledakan kali ini juga dilakukan oleh pelaku serangan bom bunuh diri. Seorang perempuan bercerita, beberapa saksi mata mengatakan mereka melihat seorang pria masuk ke dalam kafe sambil membawa tas sebelum ledakan terjadi. Saksi mata lain mengatakan : "Ada seorang pria yang duduk di teras dan hanya memesan jus jeruk. Kemudian tiba-tiba terjadi ledakan. Kini semua ditutup. Banyak tim penolong dan polisi yang mengumpulkan bukti-bukti."

Atap teras kafe di lantai atas terbelah akibat kekuatan ledakan dan tampak kabel-kabel listrik yang menggantung dari langit-langit. Seorang fotograf kantor berita Reuters mengatakan, ia melihat tim penyelamat menarik anggota tubuh dari reruntuhan gedung. Hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Namun, serangan ini bagaikan tamparan telak bagi pemerintah Maroko. Wilayah kota tua Marrakesh selama ini dianggap sebagai lokasi yang sangat aman karena adanya kamera pengawas dan polisi selama 24 jam. Christine Pegeot yang memiliki sebuah losmen hanya beberapa ratus meter dari lokasi kejadian meramalkan dampak negatif bagi industri pariwisata di Marrakesh. "Ini sebuah bencana! Demonstrasi politik beberapa minggu terakhir di Casablanca dan Rabatt telah menyebabkan para turis membatalkan perjalanan mereka ke Maroko. Mereka takut akan kerusuhan seperti di Tunisia. Tetapi serangan terhadap lapangan Jamaa al-Fnaa akan mematikan turisme Marrakesh."

Vidi Legowo-Zipperer / rtr / afp

Editor : Christa Saloh-Foerster