1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Terhadap Pos Perbatasan Sinai

6 Agustus 2012

Presiden Mesir Mohammed Mursi berjanji untuk menindak secara hukum dalang penyerangan di Semenanjung Sinai yang menyebabkan tewasnya 16 anggota pengawas perbatasan. Perbatasan ke Jalur Gaza ditutup.

https://p.dw.com/p/15kU0
Egyptian soldiers walk on a border wall between Egypt, and Rafah, in the southern Gaza Strip, Friday, Feb. 8, 2008. Egypt boosted troop security along the volatile border with Gaza on Friday, a security official said, following an alleged threat by Hamas that the group would stage kidnappings of Egyptian troops if its militants arrested in the Sinai were not released. (ddp images/AP Photo/ Khalil Hamra)
Foto: AP

Militer dan petugas kesehatan melaporkan para pelaku serangan bersenjata dan mengendarai dua kendaraan. Minggu (05/08) malam mereka mendekati pos perbatasan dekat Kerem Shalom dan melepaskan tembakan. Insiden itu terjadi selepas maghrib saat para penjaga perbatasan sedang berbuka puasa. Sedikitnya empat aparat keamanan lainnya luka-luka.

Seorang perwira tinggi militer Mesir menuduh anggota islamis dari Jalur Gaza yang bertanggung jawab atas serangan itu. Para jihadis ini dapat sampai ke Mesir melalui terowongan di kawasan perbatasan dan menyerang pos perbatasan, saat para tentara sedang mulai berbuka puasa. Demikian kata seorang pejabat kepada kantor berita Mesir MENA.

--- 2012_03_21_sinai.psd
Peta kawasan Semenanjung SinaiFoto: DW

Presiden Mesir mengecam serangan itu sebagai "serangan pengecut." Mereka yang bertanggung jawab atas tindakan itu "harus membayar mahal". Demikian keterangan kantor Presiden Mohammed Mursi Minggu (05/08) malam.

Hampir Menyerbu ke Israel

Juru bicara militer Israel mengatakan, dalam serangan terhadap pos perbatasan pria bersenjata berhasil merebut dua panser dan menyerbu ke kawasan Israel. Sebuah panser meledak dan panser lainnya berhasil dihancurkan oleh angkatan udara Israel. Menurut keterangan militer Israel, lima penyerang tewas.

epa02564963 A view showing huge flames erupting from a blast at Egyptian gas pipeline supplying Israel and Jordan in Al-Arish, Egypt, 05 February 2011. An explosion occurred Saturday at an Egyptian pumping station in the Sinai Peninsula supplying natural gas to Israel and Jordan. Egyptian state television said the explosion was a 'terrorist operation' and blamed 'saboteurs' for the incident, saying they had taken advantage of the country's ongoing political unrest. EPA/STR
Serangan pipa gas di Al Arish di Semenanjung SinaiFoto: picture-alliance/dpa

Kelompok militan islamis yang bermarkas di Sinai dianggap bertanggung jawab untuk sejumlah serangan roket terhadap Israel. Tahun lalu mereka juga melakukan serangan melewati perbatasan dimana 9 warga Israel tewas. Jaringan pipa gas di utara Sinai, yang memasok energi untuk Israel dan Yordania selalu menjadi sasaran serangan.

Nilai Strategis Semenanjung Sinai

Di Semenanjung Sinai terdapat banyak kawasan pantai wisata yang memiliki arti penting bagi industri pariwisata Mesir. Sejak tergulingnya presiden Husni Mubarak Februari 2011, situasi keamanan di Sinai memburuk. Kelompok Beduin yang tinggal di Sinai, pada masa pemerintahan Mubarak dirugikan. Sesuai perjanjian perdamaian Israel dengan Mesir tahun 1979, di Semenanjung Sinai hanya ditempatkan sedikit tentara. Meskipun demikian akibat perubahan situasi, Israel mengijinkan militer Mesir untuk mengirimkan panser dan tentara ke kawasan tersebut.

The Al Capone Restaurant is seen Tuesday, April 11, 2006 in Dahab, Egypt. The restaurant was one of numerous locations destroyed when three terrorist bombs hit the Egyptian resort of Dahab at the height of the tourist season Monday, April 24, 2006, killing at least 23 people and wounding more than 150 in the third terror strike on a Sinai resort in less than two years. (AP Photo/James Maidhof)
Kawasan pantai wisata Mesir di dekat SinaiFoto: AP

DK/VLZ (afp, dpa, rtr)