1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Bidik Pemilu Jerman dan Perancis

30 Maret 2017

Komite intelijen Senat AS mewanti-wanti Rusia akan berusaha mempengaruhi jalannya pemilihan umum di Jerman dan Perancis dengan informasi palsu dan kabar hoax. Eropa kini memantau aktivitas Moskow

https://p.dw.com/p/2aI9H
Autonome Republik Krim Feier zum 3. Jahrestag der Krim in Sewastopol
Foto: Getty Images/AFP/M. Vetrov

Komite bidang Intelijen di Senat AS mewanti-wanti, Rusia akan berusaha mempengaruhi hasil pemilihan umum di Eropa. Hal tersebut diungkapkan ketua komite, Richard Burr, sesaat setelah mengumumkan penyelidikan terhadap kedekatan antara Presiden Donald Trump dan Rusia. "Ada upaya yang sangat terang-terangan yang telah dicoba di Montenegro dan Belanda, akan juga diterapkan di Jerman dan Perancis," ujarnya pada Rabu (29/3).

Hal serupa juga pernah diperingatkan Dinas Rahasia Jerman, BND, Januari silam. Buntutnya Kanselir Angela Merkel memerintahkan komunitas intelijen untuk memantau aktivitas Rusia. Moskow diyakini mendalangi serangan siber terhadap parlemen Jerman pada awal tahun 2015 dan beberapa serangan serupa tahin 2016.

Uni Eropa dilaporkan telah mengalokasikan dana besar untuk menghadang upaya Rusia mempengaruhi pemilihan umum. "Ada kampanye yang besar, terorganisir dan menjangkau sangat jauh yang diarahkan untuk mendeskreditkan Uni Eropa, politisi dan prinsip-prinsipnya," ujar seorang pejabat satuan tugas intelijen Uni Eropa, East StratCom, kepada mingguan Jerman Der Spiegel.

Adalah "sangat mungkin" Rusia akan berusaha mempengaruhi pemilu Eropa "seperti yang dilakukan di Amerika Serikat," tutur sumber tersebut. Menyebarkan informasi palsu adalah "bagian dari kebijakan negara " dan "alat perang" buat Kremlin.

Dinas Rahasia AS, CIA, Januari silam juga telah menerbitkan laporan yang mencatat bahwa Presiden Vladimir Putin secara langsung "memerintahkan kampanye untuk mempengaruhi pemilu kepresidenan." Upaya tersebut antara lain berupa serangan siber terhadap Partai Demokrat yang membocorkan isi percakapan surat elektronik milik kandidat presiden, Hillary Clinton.

"Saya kira adalah asumsi yang aman bahwa Rusia secara aktif terlibat dalam pemilu Perancis," kata Richard Burr dalam jumpa pers hari Rabu (29/3) di Washington. "Bagian dari tanggungjawab kami adalah memberitahu kepada seluruh dunia."

rzn/yf (afp,ap,rtr)