1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Setya Novanto Tidak Hadir dalam Sidang

12 September 2017

Setya Novanto seyogyanya hadir dalam pemeriksaan KPK Senin kemarin. Tapi ia mengaku sakit sehingga tidak hadir. Kini dokter DPR akan memeriksa kondisi kesehatannya. Sementara itu sidang digelar tanpa kehadirannya.

https://p.dw.com/p/2jlmp
Indonesien Parlamentspräsident Setya Novanto
Foto: Reuters/S. Kurniawan/Antara

Setya Novanto yang juga Ketua Golkar diminta hadir dalam sesi tanya jawab dalam kasus KTP elektronik, yang diadakan Komisi Penyelidik Korupsi (KPK). Dengan alasan gula darahnya naik setelah berolah raga hari Minggu, ia dirawat di rumah sakit, sehingga tidak hadir Senin kemarin.

Hari ini, sidang perdana praperadilan KPK digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanpa kehadiran Setya Novanto. KPK yang hadir lewat biro hukumnya meminta penundaan sidang. Setelah perselisihan pendapat dengan tim kuasa hukum Setya Novanto soal lamanya penundaan, hakim memutuskan persidangan akan kembali digelar seminggu kemudian, yaitu Rabu 20 September.

KPK tidak akan dilemahkan siapapun

Sementara itu, Senin kemarin Presiden Joko Widodo menyatakan kembali tekad dan komitmennya untuk memperkuat KPK. Ia menegaskan, tidak akan membiarkan KPK melemah. Sebaliknya badan itu harus diperkuat dan ia menyerukan semua pihak untuk mempertahankan KPK bersama-sama.

Pernyataan Jokowi diberikan terutama sebagai reaksi atas usulan sejumlah anggota DPR agar KPK dihentikan aktvitasnya. Pekan lalu Henry Yosodiningrat dari PDI-P mengatakan KPK sebaiknya dibekukan sementara agar bisa dibenahi. Usul itu disetujui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Tapi pernyataan Yosodiningrat kemudian diralat Sekjen PDI-P, Hasto Krisiyanto, yang menekankan, partai tidak berada pada posisi meminta pembubaran atau pembekuan.

ml/hp (the Jakarta Post, BBC)