1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

241210 Italien Paketbomben

25 Desember 2010

Pengawasan ditingkatkan di Roma sejak (24/12). Sebuah kelompok anarkis mengaku bertanggung jawab atas serangan bom. Hari Natal, ribuan orang bisa aman berkumpul di Vatikan, tapi tak begitu di beberapa negara lain.

https://p.dw.com/p/zpcH
Foto: AP

Merayakan hari Natal, pemimpin gereja di berbagai negara menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi. Selain itu mengecam penindasan agama. Pun di Roma, dalam misa malam Natal di basilika Santo Petrus, Paus Benediktus ke 16 berdoa agar Tuhan menghukum para penindas dan membangun persaudaraan sejati antara semua manusia.

Sehari sebelumnya sebuah kelompok anarkis Italia, menegaskan keinginan agar suaranya di dengar, kalau harus dengan tindakan. Teks yang ditandai dengan FAI atau sel revolusioner Lambros Fountas ditemukan hari Jumat (24/12) di lokasi ledakan paket bom di Roma. Dua paket bom itu mencederai 2 orang dan kelompok anarkis itu diperkirakan mendapat dukungan kelompok teror internasional.

Menteri Luar Negeri Italia Frattini prihatin menghadapi ancaman teroris internasional, "Ini merupakan ancaman yang berat, dan secara logis kami juga harus mengawasi kedutaan kami di luar negeri. "

Tahun ini perayaan Natal di berbagai lokasi lain juga dinidau oleh serangan-serangan teror. Di Filipina Selatan, sebuah bom yang meledak pada pukul 7.15 waktu setempat melukai 6 orang termasuk seorang pendeta.

Pejabat militer setempat belum mengatakan siapa persisnya dibalik serangan bom di pulau Jolo itu. Namun jurubicara militer Letnan Randolph Cabangban menduga ada kaitannya kelompok Abu Sayaf. Dikatakannya, kelompok Abu Sayyaf sudah beberapa kali melakukan serangan serupa terhadap gereja-gereja Katholik. Pulau Jolo dikenal sebagai kubu kelompok Abu Sayyaf, yang masuk dalam jaringan Al-Qaida.

Di kota Kano, di Nigeria, hari Jumat sejumlah orang bersenjata menembaki sebuah gereja saat misa malam Natal. Baku tembak terjadi antara kelompok bersenjata itu dengan pasukan tentara yang segera datang. Pada hari yang sama di Jos, sebuah ledakan menewaskan delapan orang dan melukai delapan orang lainnya.

Menurut polisi setempat, belum bisa dipastikan apakah kedua serangan tersebut berhubungan. Namun serangan-serangan tersebut terjadi bersamaan dengan tersiarnya sebuah rekaman kelompok jihad yang menyebutkan, akan melakukan serangkaian aksi yang menargetkan komunitas Kristen.

Di Italia pada hari ini dan juga dalam waktu-waktu mendatang, kesiagaan pasukan keamanan sudah bisa dijamin. Selain bom-bom yang ditujukan pada Keduataan Besar, juga lokasi-lokasi di mana masa berkumpul saat merayakan Natal dijaga dengan ketat.

Tahun ini, prosesi Sri Paus saat menuju Altar juga ditempatkan lebih jauh dari umat yang hadir untuk misa dan penjagaan pun lebih ketat. Tahun lalu pada malam natal seorang perempuan Swiss Italia, melompati pagar yang membatasi dan berusaha merangkulnya sampai Sri Paus terjatuh.

afp/DW/Edith Koesoemawiria
Editor: Renata Permadi