1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

240811 Nahost Gewalt

24 Agustus 2011

Israel dan Palestina kembali berbaku serang. Padahal 48 jam sebelumnya, baik Israel, maupun kelompok-kelompok garis keras Palestina menyepakati gencatan senjata. Siapa yang memulai konflik kali ini?

https://p.dw.com/p/12NAs
EilatFoto: picture alliance/dpa

Bagai tak ada gencatan senjata,  Rabu (24/8) aksi udara Israel menewaskan seorang milisi Palestina. Ini disusul rangkaian tembakan roket balasan Palestina ke wilayah Israel Selatan. Di perbatasan Erez, antara Israel dan Gaza tidak tampak ada gencatan senjata. Beberapa meter dari jalanan sejumlah tentara Israel dari pos penjagaan menembaki orang-orang Palestina yang mendekat ke perbatasan.

Erneute Gewalt zwischen Israel und Palästinensern August 2011
Gaza City di bawah serangan udaraFoto: dapd

48 jam sebelumnya, baik Israel, maupun kelompok-kelompok garis keras, Hamas, Jihad Islam dan Komite Perlawanan Populer, PRC menyepakati gencatan senjata. Tapi Kamis (18/8) pekan lalu,   8 warga Israel tewas dalam serangan gelap di kota wisata Eilat, di Israel Selatan. Hal ini memicu konflik terbaru ini.

Di Gaza-City kehidupan berlangsung seakan rangkaian peristiwa beberapa hari terakhir ini  tidak terjadi. Bila ditanya, siapakah dibalik serangan di Eilat itu? Di Gaza, tidak ada yang mengaku tahu, apalagi mengaku melakukannya. Meski begitu Mustafa Sawaf, seorang jurnalis yang dekat dengan Hamas memuji serangan tersebut. Ungkap Sawaf, "Itu aksi militer yang hebat. Direncanakan dan diimplementasi dengan baik. Konflik antara kami dan Israel meliput banyak informasi rahasia, juga kekuatan mental. Ini juga pertempuran intelektual, sebuah aksi yang akan diingat oleh Israel untuk waktu yang lama.“

Raketenangriff auf Israel
Kerusakan rumah di Israel usai serangan roket PalestinaFoto: dapd

Kebanyakan orang di Gaza yang dekat dengan Hamas, menyalahkan Israel untuk eskalasi konflik yang terakhir ini. Bagi Achmed Yusef misalnya, penasihat pemerintah Hamas, tidak jelas apakah memang orang Palestina dari Gaza yang Kamis pekan lalu menembaki bis dan mobil-mobil di Eilat.

Debatnya, "Bisa jadi ada orang Jerman yang datang ke Kairo, kemudian lewat kawasan Sinai pergi ke Eilat. Atau bisa saja, pelakunya orang Israel juga. Masa kami yang dituding, hanya karena tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Israel tidak bisa membuktikan bahwa pelaku serangan adalah orang asal Gaza“

Ahmed el-Modallal, jurubicara kelompok Islam Jihad di Gaza City mengaku tidak memiliki informasi mengenai serangan itu dan siapa yang mendalanginya. Namun iapun menyatakan, "Kami mendukung setiap tindak perlawanan terhadap Israel. Memangnya Israel mengharapkan apa dari kami? Untuk mengaku kalah? Hal itu tak mungkin kami lakukan.“

Von israelischem Angriff verletzte Frau in Beit Lahiya im Gazastreifen
Foto: AP

Siapa yang mendalangi serangan di Eilat belum terbongkar. Yang pasti Hamas dan Islam Jihad ingin tetap berkuasa di Gaza. Bagi Neschwa Dora, seorang perempuan di Gaza City  baku serang ini sama sekali tidak menyenangkan. Mengenai serangan di Eilat, ia tegas mengatakan, "Itu kesalahan besar. Kami ingin hidup dalam kedamaian, ingin hidup tenang. Dan ingin agar anak-anak kami tumbuh dewasa dalam situasi damai.“

Sebastian Engelbrecht / Iveta Ondruskova
Editor: Hendra Pasuhuk