1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

Siapa Minhati, WNI Isteri Omarkhayam Maute?

6 November 2017

Penangkapan Minhati Madrais tahun 2017 memicu teka teki tentang keterlibatannya dalam perang di Marawi. Siapa puteri kyai yang awalnya disiapkan untuk memimpin pondok pesantren itu?

https://p.dw.com/p/2n5zj
Irak Islamischer Staat Propagandafoto
Foto: picture-alliance/Zuma Press

Omarkhayam dan Minhati punya masa depan cerah ketika menikah di Mesir 2008 silam. Saat itu keduanya sedang menempuh studi agama dan disiapkan untuk mengambilalih Pondok Pesantren Darul Amal di Babelan, milik KH Madrais Hajar, ayah Minhati. "Keinginan saya supaya dia itu ngajar di sini, kita punya lembaga pendidikan," kata sang ayah kepada Merdeka.

Namun apa lacur setelah hanya dua tahun, Omarkhayam mengajak sang isteri kembali ke Filipina 2015 silam. "Selama dua tahun dirasakan kurang kerasan barang kali, itu hak dia bawa istri, orang tua enggak bisa menahan," imbuhnya. Kepergian keduanya ditanggapi dengan kecewa oleh keluarga.

Tidak banyak yang mengindikasikan bahwa Omarkhayam Maute kelak akan mendirikan Kekhalifahan Islam ala ISIS di Marawi, Filipina, hanya dua tahun setelah kepulangannya dari Indonesia.

Sejauh ini belum ada kejelasan mengenai keterlibatan Minhati Madrais dalam perang di Marawi. Ketika digeledah kepolisian Filipina, perempuan berusia 37 tahun itu sedang berdiam bersama keenam anaknya di Iligan City. Di sana polisi menemukan sejumlah benda yang bisa digunakan buat merakit bom, antara lain pin dan kabel detonator, serta sebuah jam khusus.

Saat ini Minhati masih ditahan oleh kepolisian FIlipina dan akan diinterogasi oleh satuan anti teror Densus 88. Ia dikabarkan telah menghubungi Kedutaan Indonesia untuk meminta bantuan hukum. "Saya merasa tidak aman di sini, jadi tolong dari kedutaan, selamatkan saya dan anak-anak saya," katanya seperti dikutip ABS-CBN News, Minggu (5/11).

Sejauh ini Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah mendapat kabar informal mengenai penangkapan Minhati. Namun begitu Kedutaan Besar di Manila tidak bisa berbuat apapun selama belum ada pemberitauan resmi dari pemerintah Filipina. "Kita menunggu notifikasi konsuler. Akses konsuleran digunakan untuk bisa melakukan konfirmasi kewarganegaraan Minhati," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir seperti dilansir Tribun News.

rzn/yf (dari berbagai sumber)