1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siapa U Htin Kyaw, Presiden Baru Myanmar?

15 Maret 2016

Untuk pertama kali setelah dasawarsa junta militer, Myanmar akan lantik presiden sipil pertama. U Htin Kyaw, teman masa kecil Aung San Suu Kyi dan loyalis NLD yang akan ambil kendali pemerintahan di negeri jiran itu.

https://p.dw.com/p/1IDHX
Myanmar Parlament erste Sitzung U Htin Kyaw
Presiden Myanmar, U Htin KyawFoto: Reuters/S. Z. Tun

Hingga bulan lalu tidak banyak yang mengenal sosok U Htin Kyaw. Teman masa kecil Aung San Suu Kyi itu memang bukan figur yang mencolok. Selama tahun-tahun kegelapan di bawah kekuasaan junta militer ia mewakili tokoh demokrasi itu merawat partai Liga Nasional untuk Demokrasi.

"Saya cuma mengenalnya dari koran-koran saja," tutur seorang pengemudi berusia 33 tahun di Naypyidaw kepada harian Inggris, The Guardian. U Htin Kyaw yang resmi dipilih hari Selasa (15/3) oleh parlemen, akan dilantik pada 1 April mendatang.

Di kalangan politisi Myanmar, U Htin Kyaw dikenal sebagai seorang loyalis partai. Dia termasuk salah satu kandidat NLD pada pemilu 1990 yang kemudian dianulir oleh militer. Isterinya adalah seorang anggota parlemen NLD dan mertuanya, U Lwin, tercatat sebagai salah seorang pendiri partai.

Dilahirkan 69 tahun silam, putra pujangga ternama Myanmar itu oleh media-media lokal dirayakan sebagai seorang politisi dengan "reputasi mentereng dan koneksi keluarga" yang kuat.

Myanmar Aung San Suu Kyi und Htin Kyaw
Presiden baru Myanmar, Htin Kyaw, dikenal memiliki hubungan spesial dengan tokoh demokrasi, Aung San Suu KyiFoto: Getty Images/AFP/S. Than Win

U Htin Kyaw pernah mengenyam pendidikan ekonomi di Universitas Yangon, sebelum kuliah Teknik Informasi di Universitas London. Selama kekuasaan Junta militer, ia bekerja sebagai birokrat di pemerintahan, namun kemudian dijebloskan ke penjara setelah berupaya mengunjungi Suu Kyi dalam tahanan rumah.

Tapi bukan karisma yang membuat karirnya meroket, melainkan loyalitas terhadap Suu Kyi dan NLD. Presiden Myanmar, tutur Suu Kyi kepada Channel News Asia beberapa waktu lalu," harus mengerti bahwa ia tidak akan memiliki otoritas."

Analis politik Myanmar, Sithu Aung Myint, menilai Htin Kyaw sebagai pilihan tepat. "Suu Kyi butuh sosok yang bisa menolong. Ia tidak bisa bekerja jika dia memilih seseorang yang tidak mau membantunya melakukan apapun yang ia inginkan."

rzn/as (dpa,cna)