1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

200810 UNO Pakistan Hilfe

20 Agustus 2010

Dalam Sidang Khusus PBB di New York Kamis lalu (19/8), sejumlah pemerintah menyatakan kesediaannya untuk meningkatkan bantuannya bagi korban bencana banjir di Pakistan.

https://p.dw.com/p/OsKX
Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi meminta pada masyarakat internasional bantuan segera bagi korban bencana banjir di negaranyaFoto: AP

"Pakistan mengalami Tsunami yang berlangsung sangat perlahan-lahan. Kekuatannya akan meningkat terus."

Demikian penjelasan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon dalam sidang khusus. Ia menekankan, betapa gentingnya situasi di Pakistan dan waktunya semakin mendesak. Ban Ki Moon menghimbau masyarakat internasional untuk mengumpulkan dana bantuan segera sebanyak 460 juta dolar Amerika Serikat. Lebih dari setengahnya sudah terkumpul, namun kini perlu dilakukan upaya penerapannya. Ban menuturkan,

"Lebih dari 60 persen dana yang kami butuhkan sudah terkumpulkan, tetapi kita perlu lebih banyak lagi dan itu sekarang!"

Kemudian Ban menambahkan, berdasarkan perhitungan terakhir, sebanyak delapan juta orang masih membutuhkan bantuan. Secara keseluruhan terdapat 20 juta orang yang memerlukan bantuan.

"Jumlah itu melebihi korban bencana Tsunami, gempa bumi di Kashmir, Haiti dan angin topan di Birma."

Karena musim hujan masih berlangsung, warga Pakistan memperhitungkan gelombang banjir kedua dan ketiga. Menteri Luar Negeri Pakistan Mahmood Qureshi menuturkan, bahwa negaranya membutuhkan bantuan internasional.

"Dampak bencananya terlampau besar. Tidak mungkin sebuah negara berkembang dapat menanggulanginya sendiri. Kami mengharapkan, masyarakat internasional membantu kami dengan tulus."

Dalam sidang khusus yang digelar di New York, semakin banyak negara yang menyatakan kesediaannya untuk membantu. Mulai dari bantuan medis hingga transportasi. Helikopter misalnya masih sangat kurang dan merupakan alat transportasi satu-satunya yang dapat mencapai kawasan yang tergenang air. Menlu AS Hillary Clinton menyatakan menambah dana bantuan.

"Dengan tambahan dana 60 juta dolar AS yang siap kami kucurkan, dana bantuan kami keseluruhannya menjadi 150 juta dolar untuk bantuan segera."

Keterlibatan AS di Pakistan juga merupakan upaya untuk mengubah citranya di mata rakyat Pakistan yang selama ini memandang AS sebagai negara adikuasa yang sulit dipahami. Sementara itu, Inggris juga melipat gandakan bantuanya menjadi 100 juta dolar. Apakah sasaran 460 juta dolar itu akan tercapai, baru dapat dipastikan hari Jumat ini (20/8).

Jerman juga menaikkan bantuannya, dari 15 juta menjadi 25 juta dolar. Menteri negara Werner Hoyer yang mewakili pemerintah Jerman di New York menyatakan puas dengan hasil sidang khusus selama ini. Tetapi ia menekankan,

"Lebih penting lagi adalah, sehubungan dengan konferensi yang akan digelar September dan Oktober mendatang, di luar bantuan kemanusiaan jangka pendek, sekarang sudah harus ditetapkan landasan untuk bantuan jangka panjang, yang akan menyibukkan kami untuk beberapa tahun ke depan."

Dalam sidang khusus yang akan digelar September mendatang Ban Ki Moon akan memobilisasi kepala dan pemimpin pemerintah untuk melanjutkan bantuan jangka panjang. Dan Oktober mendatang di Brussel akan dihimpun segala upaya pembangunan kembali di Pakistan.

Banyak pembicara di sidang khusus menekankan, betapa pentingnya bantuan segera dan pembangunan kembali di Pakistan demi perdamaian di kawasan tersebut. Menlu Pakistan Mahmood Quereshi menekankan,

"Perdamaian Pakistan yang diperoleh dengan perjuangan berat masih goyah dan harus distabilisasi."

Lena Bodewein / Andriani Nangoy

Editor: Asril Ridwan