1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

141210 Chodorkowski Urteil

14 Desember 2010

Rabu (15/12) digelar sidang vonis untuk mantan pemimpin perusahaan minyak Yukos, Michail Chodorkowski. Kalangan pengamat menyebutnya sebagai sebuah proses pengadilan bermotif politik.

https://p.dw.com/p/QYdF
Mantan pemimpin Yukos, Mikhail KhodorkovskyFoto: AP

Mantan pemimpin perusahaan minyak Rusia Yukos, Mikhail Khodorkovsky menepis semua tuduhan dan menegaskan tidak bersalah. Alasan sebenarnya mengapa dilakukan pengusutan tindak pidana terhadapnya, adalah karena Khodorkovsky mengritik tajam haluan politik Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin dan mendukung aktif kelompok oposisi. Demikian menurut kalangan pegiat hak asasi manusia di Rusia. Pengadilan Rusia menuduh Khodorkovsky menggelapkan pajak. Ia dikenai hukuman penjara di sebuah kamp tahanan di Sibiria. Pemerintah Rusia ingin memberikan ganjaran pada raja minyak yang membelot itu. Proses keduanya pun tidak berlangsung adil, demikian papar pengacara Khodorkovsky, Vadim Kljuvgant.

"Semua itu pemalsuan. Di mana-mana pemalsuan. Dari awal sampai akhir. Dari kata pertama hingga terakhir. Apakah itu disampaikan secara tulisan maupun dilontarkan secara lisan. Semua ini didasari pembalasan.“

Negara barat mengikuti dengan cermat proses terhadap mantan pemimpin Yukos itu dan mitranya Platon Lebedev. Dalam kunjungannya ke Moskow 1 November lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengutarakan kekuatirannya atas berlangsungnya proses tersebut. Ketika bertemu dengan rekannya dari Rusia, Sergej Lavrov, Westerwelle mengatakan, kekuatiran ini seharusnya dianggap serius. Sementara Lawarow menanggapi, aparatur penegak keadilan Rusia bertindak independen.

Para pengamat berpendapat, pemerintah Rusia menekan pengadilan. Walaupun pengadilan bebas mengambil keputusan, institusi itu seharusnya juga sungguh-sungguh menggunakan kebebasan tersebut, demikian dikatakan ketua pusat hak asasi manusia Memorial di Rusia, Oleg Orlov.

"Sementara ini ketua hakim Danilkin berada dalam posisi yang sangat sulit. Karena saya tidak dapat membayangkan, seorang ahli hukum yang begitu terhormat, dapat memvonis tersangka itu dalam situasi seperti sekarang ini. Tetapi di Rusia kini semuanya mungkin.“

Pada tanggal 27 Oktober lalu pengacara Khodorkovsky memberikan pledoi penutup. Khodorkovsky yang pertama berbicara dan selama tiga jam. Sebagai penutup ia tidak memohon pengadilan pengampunan, akan tetapi meminta agar keputusan diambil dengan kepala dingin.

Kemungkinan hakim memutuskan tersangka sebagai tidak bersalah sangat kecil. Nampaknya Khodorkovsky akan dijatuhi hukuman penjara untuk enam tahun ke depan. Tahun 2017 ia baru bebas.

Sidang vonis akan digelar 15 Desember ini. Jika dinyatakan bersalah, Mikhail Khodorkovsky akan mengajukan pengaduan di pengadilan tinggi Eropa di Strasbuorg, Perancis.

Jegor Winogradow/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk