Sikap Melunak di Ultah Kim Jong Il Tahun Ini
16 Februari 2010Anak-anak di Korea Utara bersukacita, menerima bingkisan manis-manisan dan biskuit, di hari ulang tahun presiden Korea Utara Kim Jong Il. Peringatan hari jadi ke 68 pemimpin besar tersebut dirayakan dengan menampilkan pertunjukan renang harmoni dan digelarnya festival lengkap dengan hiasan karangan bunga Kimjongillia, memperigati hari libur nasional tersebut.
Sebelum hari H, Senin lalu, para petinggi partai komunis, tentara dan pejabat menyanjung Kim sebagai „pemimpin politik paling hebat dan komandan brilian tak tertandingi di era ini“.
Berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, dimana Korut saat itu berada di bawah tekanan Korea Selatan dan bertekad menantang dunia dengan uji coba misil balistiknya, pada tahun ini, nada para pemimpin politik lebih lunak. Ini tidak lepas dari kondisi yang menerpa negeri komunis itu, dimana saat ini mereka tengah bergulat melawan krisis ekonomi yang menerpa negara miskin itu.
Pemimpin nomor dua negara komunis tersebut, Kim Yong Nam menekankan kebutuhan untuk mengakhiri permusuhan dengan Amerika Serikat. Diserukan oleh Nam, pentingnya negosiasi dan dialog. Ia juga menggarisbawahi tetap diperlukannya hasrat memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan dan meningkatkan standar hidup.
Korea Utara meluncurkan roket pada tahun 2009 yang mengakibatkan kegeraman masyarakat internasional, hingga diakhirinya perundingan enam pihak menyangkut sengketa nuklir. Langkah itu diikuti dengan uji coba nuklir kedua pada bulan Mei, yang direspon oleh Amerika Serikat dengan ancaman sanksi yang lebih berat, yang merintangi ekspor senjata.
Panen yang gagal, penetapan nilai tukar uang yang gegabah November lalu, memperburuk kelangkaan bahan pangan di negeri itu. Kondisi tersebut diikuti dengan melonjaknya harga bahan pangan dan kelangkaan bahan bakar di negara otoriter tersebut.
Di bawah tekanan dari sekutunya Cina, Korea Utara pada bulan-bulan terakhir mengungkapkan kesiapannya untuk kembali ke meja perundingan. Namun Korut mensyaratkan dicabutnya sanksi internasional dan komitmen AS untuk membahas kesepakatan damai secara resmi. Syarat-syarat itu ditolak oleh pemerintahan di Washington.
Seorang pengamat politik dari Institut Seyong di Korea Selatan. Paik Haksoon menganalisa sikap lunak yang ditunjukan Korea Utara saat ini tidak lepas dari strategi yang dilancarkan Korut untuk bertahan dan berusaha mencapai tingkat kemakmuran di abad 21 ini.
Kim, yang terserang stroke pada Agustus 2008, dikabarkan tengah mempersiapkan suksesi kepemimpinan pada putra bungsunya Jung-Un.
Bila di Korea Utara, ulang tahun Kim Jong Il diperingati dengan meriah, sebagaimana dulu perlakuan rakyat terhadap ayahnya yang juga dihormati, Kim Il Sung, lain halnya yang terjadi di luar Korea Utara. Menandai hari ulang tahun Kim Jong Il, di perbatasan, para eksil dan aktivis melepaskan ribuan selebaran yang diterbangkan balon-balon di angkasa ke arah Korea Utara, berisi kecaman atas kediktatoran pemimpin besar Korut tersebut.
(AP/HP/afp/ap)