1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Kisah Zaira Wasim, Aktris Bollywood yang Hijrah demi Agama

1 Juli 2019

Sepanjang karirnya Zaira Wasim bergulat antara dogma agama dan tuntutan pekerjaan sebagai bintang Bollywood. Hingga akhirnya dia menyerah dan memilih berhijrah. Langkahnya mengundang kritik dan pujian dari berbagai arah.

https://p.dw.com/p/3LOIu
Zaira Wasim Khan saat mempromosikan filmnya, Secret Superstar, 2017 silam.
Zaira Wasim Khan saat mempromosikan filmnya, Secret Superstar, 2017 silam.Foto: IANS

Sejak awal nasib seakan membawa Zaira Wasim ke dunia yang lain dari yang diinginkannya. Perempuan yang lahir di Kashmir, 18 tahun silam itu, tiba di Bollywood membawa segudang harapan. Namun tiga tahun setelah debutnya yang spektakuler lewat film Dangal pada 2016 silam, Zaira memutuskan berhenti dari dunia akting dan berhijrah demi agama.

"Saya ingin mengaku betapa saya tidak bahagia dengan identitas saya yang berkaitan dengan pekerjaan saya. Saya menyadari meski saya bisa cocok di dunia ini (Bollywood), saya bukan bagian darinya," kata dia dalam pernyataan publik di Instagram.

Baca juga:Hijrah: Ambiguitas Antara Identitas dan Kekuasaan 

Padahal pada  tahun 2017 silam Zaira memainkan peran perempuan muslim yang teremansipasi. Dalam film "Secret Superstar" dia berlaku sebagai Insia Malik yang meski taat beragama, namun tetap bisa menikmati kebebasan seperti menari dan bernyanyi.

"Dunia film membawa saya ke jalur kebodohan, karena secara diam-diam dan tanpa disadari, ia membawa saya menjauh dari iman. Saya kehilangan semua barokah dari kehidupan saya," imbuhnya, sebelum menambahkan betapa ia bergulat mendamaikan keyakinan dan pekerjaan. "Saya tidak ingin menyerah pada lingkungan yang merusak iman dan hubungan saya dengan Allah."

Keputusan Zaira sontak mengundang simpati dan kritik. Omar Suleiman, intelektual muslim AS, misalnya menyambut langkah Zaira meninggalkan Bollywood demi agama. Dia mendoakan agar perempuan muda itu "dibukakan pintu kesucian sebagaimana dia meninggalkan pintu dunia yang penuh tipu daya," tulisnya dalam kolom komentar.

Namun aktivis perempuan India, Sarah Hussein, sebaliknya mengritik betapa Zaira mempersulit upaya memberdayakan perempuan. "Terimakasih telah menginspirasi para peremuan muda dan mengajarkan mereka, bahwa tempat bagi perempuan bukan di dunia perfilman melainkan di balik burkha," tulisnya.

Karir Zaira sejak awal sudah diiringi kontroversi terkait identitas keislamannya di ruang publik. Predikatnya sebagai "teladan bagi perempuan Kashmir" yang disematkan oleh warga di kampung halamannya sendiri misalnya menjadi bumerang.

Saat bertemu seorang pejabat senior Kashmir pada 2017 silam, Zaira yang saat itu berusia 16 tahun dihujani kritik lantaran tampil dengan potongan rambut pendek demi memainkan peran Geeta Phogat di film Dangal yang bertemakan olahraga.

Zaira Wasim berambut pendek dalam pertemuannya dengan Menteri Utama Kashmir, India, Mehbooba Mufti, 2017.
Zaira Wasim berambut pendek dalam pertemuannya dengan Menteri Utama Kashmir, India, Mehbooba Mufti, 2017.Foto: IANS

Saat itu penampilannya diserang kaum muslim konservatif India dan Pakistan lantaran dianggap "tidak Islamis." Zaira bahkan menerima ancaman pembunuhan, antara lain dari Islamic State. Dia akhirnya meminta maaf, sesuatu yang kemudian menambah panas kontroversi.

"Saya tidak ingin menjadi teladan. Saya tidak bangga pada apa yang saya kerjakan," tulisnya kemudian.

Tak lama setelah skandal di Kashmir, dia berdebat dengan Menteri Olahraga India, Vijay Goel, ihwal jilbab. Ketika Vijay menulis "anak perempuan kami membebaskan diri dari kungkungannya masing-masing," Zaira menjawab dengan ungkapan bahwa hijab "adalah indah dan bebas."

Hanya saja sejak berhijrah, kebebasan yang dielukan Zaira memudar saat dia menghapus satu per satu foto bergambar wajah dari akunnya di Instagram.

rzn/ap (dari berbagai sumber)