1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sinar Mas Dituding Bakar Hutan Indonesia

20 Desember 2017

Sejumlah perkebunan yang dituding ikut membakar hutan untuk pembukaan lahan tercatat dimiliki oleh pegawai Sinar Mas. Padahal perusahaan milik Eka Tjipta Widjaja itu aktif mengkampanyekan wajah ramah lingkungan

https://p.dw.com/p/2pgnW
Indonesien Kalimantan Regenwald Feuer Waldbrand
Foto: picture-alliance/dpa/F. Handoko

Siapa nyana, Sinar Mas yang tercatat sebagai salah satu produsen kertas terbesar sejagad dan aktif mengkampanyekan wajah ramah lingkungan, ternyata memiliki hubungan gelap dengan sederet pemasok yang dituding melakukan pembakaran hutan ilegal.

Kesimpulan tersebut dipublikasikan kantor berita Associated Press (AP) setelah menganalisa dokumen setebal 1.100 halaman yang mencatat riwayat 27 perusahaan perkebunan pemasok Sinar Mas. Semua diklaim sebagai perusahaan independen, tanpa kaitan dengan perusahaan milik Eka Tjipta Widjaja tersebut. Namun temuan AP membuktikan sebaliknya.

Semua perusahaan tercatat dimiliki oleh sepuluh individu, enam di antaranya merupakan pegawai dan dua lainnya adalah bekas pegawai Grup Sinar Mas. Salah seorang pemilik bahkan tercatat memiliki koneksi langsung dengan keluarga Widjaja. Beberapa pemilik tercatat bekerja di bagian keuangan Sinar Mas.

Perusahaan yang aktif di Riau lewat Asia Pulp And Paper itu selama ini menguasai 27 perusahaan perkebunan lokal lewat berbagai perusahaan gabungan yang semuanya mempekerjakan pegawai Sinar Mas, mulai dari pegawai eksekutif hingga pegawai IT dan akuntan sebagai direktur atau komisioner.

AP Juga menemukan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh dua pegawai Sinar Mas aktif menggunduli hutan di Kalimantan sejak 2014. Perusahaan itu antara lain menjual hasil kayu untuk dijadikan pellet bahan bakar. Padahal Sinar Mas sejak 2013 berjanji akan ikut membantu menghentikan deforestasi hutan Indonesia.

Ke-27 anak perusahaan Sinar Mas ikut diduga aktif melakukan pembukaan lahan yang berujung kebakaran hutan hebat pada 2015 silam.

Kantor berita Amerika Serikat itu telah memberitahu Sinar Mas ihwal temuan janggal tersebut. Seorang jurubicara perusahaan mengklaim pihaknya akan memberikan jawaban "dalam waktu dekat." Namun hingga kini Sinar Mas belum memublikasikan keterangan apapun.

rzn/yf (Associated Press)