1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Hukum dan Pengadilan

Siram Air Cabai, Napi Kabur dari Lapas

30 November 2018

113 narapidana kabur dari Lapas kelas II A Lambaro, Aceh dengan mengecoh petugas pada waktu sholat dengan menggunakan siraman air cabai. Tim gabungan TNI dan kepolisian sekarang masih mengejar 87 tahanan yang buron.

https://p.dw.com/p/39CY2
Studenten in Myanmar verhaftet
Foto: picture-alliance/dpa/N. Chan Naing

Dengan melempar air yang telah bercampur cabai ke arah petugas, 113 tahanan dengan cepat berhasil kabur meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Lambaro, Aceh Besar, Provinsi Aceh, pada Kamis malam (29/11), demikian keterangan yang dihimpun akntor berita Reuters.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Riyanto  menjelaskan, insiden tersebut terjadi ketika sekitar 700 tahanan meninggalkan sel masing-masing untuk mengikuti sholat magrib berjamaah. Menurutnya, tahanan yang sebagian besar terjerat dalam kasus narkoba tersebut telah merencanakan pelarian mereka.

Setelah mengecoh petugas, napi pun kabur setelah memotong kawat dan jeruji besi di ruang resepsi dengan menggunakan barbel serta linggis. Setelah membobol jendela, ratusan tahanan itu langsung berlari melewati daerah persawahan yang terletak di depan penjara. Saat kejadian, petugas piket hanya berjumlah 10 orang.

Bukan kali pertama

Kepala Lapas Lambaro belum dapat memastikan apa yang menjadi latar belakang insiden tersebut. Hingga berita ini diturunkan, baru 26 narapidana yang kembali masuk ke dalam Lapas kelas II A tersebut, sedangkan 87 lainnya masih dalam pengejaran.

"Kami masih mengejar para tahanan bersama dengan polisi dan TNI,” ungkap Sri Puguh Budi Utami, Kepala Lapas Lambaro kepada Reuters.

Kapolda Aceh Irjen Polisi Rio Septianda Djambak menyerukan agar para tahanan menyerahkan diri dalam tempo tiga hari. Dia mendesak keluarga agar turut mendukung kepolisian dengan menyerahkan para buronan.

Insiden di Lapas Lambaro kali ini adalah kejadian kedua tahun ini.  Januari 2018, kericuhan juga terjadi di Lapas ini. Selain merusak fasilitas, napi juga membakar ruangan di bagian depan lapas.

Narapidana Mengamuk Penjara Banda Aceh Dibakar

Kapasitas tahanan yang terbatasserta minimnya pendanaan sering kali menjadi pemicu kerusuhan di dalam Lapas di Indonesia. Namun, Kalapas Lambaro menjelaskan, kapasitas penjara di Lambaro masih mencukupi. Saat napi kabur, ada 726 tahanan di dalam Lapas berkapasitas 800 orang tersebut, ungkap Sri Puguh Budi Utami.

 ts/hp (Reuters, AP, Kompas.com, Detik News)