1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Soal Hutan, Indonesia Tertinggal dari Brasil

18 Agustus 2014

Brasil dulang pujian karena berhasil menahan laju deforestasi di kawasan Amazona. Sebaliknya Indonesia memasuki masa ketidakpastian menyusul pergantian kekuasaan. Prioritas baru dikhawatirkan lebih untungkan pengusaha

https://p.dw.com/p/1CwQO
Indonesien Borneo Rodung Regenwald Abholzung Holz
Pembukaan lahan hutan untuk kelapa sawit di KalimantanFoto: Bay Ismoyo/AFP/Getty Images

Ketika Brasil mencatat kemajuan pesat dalam menjaga keutuhan hutan Amazon, prospek perlindungan hutan Indonesia dikhawatirkan malah melemah. Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah komisi bentukan pemerintah Norwegia.

Norwegia sebelumnya berkomitmen membantu program perlindungan hutan di kedua negara sebesar masing-masing satu miliar US Dollar. Dana yang dianggarkan mencapai 1,7 miliar US Dollar untuk jangka waktu lima tahun.

"Laju deforestasi dan emisi gas rumah kaca di Brasil menurun drastis," tulis ilmuwan dalam laporannya. Norwegia sejauh ini telah mengucurkan sekitar 720 juta dari dana satu miliar Dollar AS yang dijanjikan kepada Brasil.

Indonesia Masih Ketinggalan

Sebaliknya menurut lembaga kerjasama pembangunan Norwegia (NORAD), Indonesia baru mendapat dua persen saja dari dana bantuan tersebut. Menurut Norad, Indonesia telah "mencetak kemajuan yang baik" dalam melindungi hutan.

Namun "pergantian kekuasaan dan kelemahan hukum," dalam perlindungan hutan "secara serius mengancam pencapaian yang sudah dibuat." Indonesia memiliki kawasan hutan terbesar ketiga di dunia setelah Amazona dan Basin Kongo.

Ancaman terbesar buat keutuhan hutan Indonesia adalah kegiatan tambang dan perkebunan kelapa sawit.

Bergantung pada Jokowi

Norwegia mengkhawatirkan, naiknya Joko Widodo yang menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono di istana negara Oktober mendatang bisa memunculkan "prioritas baru," kata Ida Hellmark, seorang koordinator Norad. Menurutnya haluan baru pemerintahan RI bisa menguntungkan pengusaha perkebunan.

Dalam program pemerintahnya selama masa kampanye, Jokowi berkomitmen untuk membenahi pengelolaan hutan agar menghindari tumpang tindih perizinan. Ia juga menegaskan akan mendorong penghijauan kembali wilayah pesisir.

Belum jelas bagaimana sikapnya terhadap komitmen pemerintahan Yudhoyono terkait perlindungan hutan. Jika gagal, Indonesia bisa kehilangan dana bantuan dari Norwegia.

rzn/ap (rtr,ap)