1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Socrates Mundur Portugal Makin Terpuruk

24 Maret 2011

Krisis hutang berat yang melanda Portugal kini ditambah krisis politik dalam negeri. Rabu (23/03) malam, PM José Socrates mengundurkan diri. Demikian disampaikan Presiden Cavaco Silva di Lissabon usai bertemu Socrates.

https://p.dw.com/p/10gmR
PM Portugal José Socrates saat mengumumkan pengunduran dirinya, Rabu(23/03)Foto: dapd

Pihak oposisi Portugal Rabu (23/03) malam menolak paket penghematan yang diajukan pemerintahan yang dipimpin Socrates, hanya beberapa jam sebelum dimulainya pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel. Ini merupakan program penghematan keempat yang diajukan pemerintah minoritas di bawah pimpinan Jose Socrates dalam 11 bulan terakhir. Semua partai oposisi menolak usulan Perdana Menteri Portugal tersebut, yang antara lain akan membekukan batas minimum dana pensiun dan pemotongan tunjangan sosial lainnya. Dalam perdebatan tersebut Manuela Ferreira Leite, kandidat utama partai PSD yang kalah dalam pemilu tahun 2009, menyerang Perdana Menteri Socrates

"Semakin buruk situasi seiring berjalannya waktu, semakin besar upayanya menutupi hal itu dari warga Portugal. Dengan retorika manipulatif dan topeng optimisme. Dengan demikian ia hendak mencegah agar rakyat bereaksi terhadap kondisi darurat.“

Socrates sendiri pada perdebatan parlemen tidak berkomentar. Tapi Menteri Keuangan Texeira dos Santos memperingatkan dampaknya, seandainya oposisi memblokir upaya paket penghematan

"Untuk mencegah agar tidak sampai terjadi hal lebih buruk, bukan berarti warga Portugal tidak harus mengorbankan hal yang perlu. Sebaliknya, akan diperlukan korban lebih besar. Jika program untuk stabilitas dan pertumbuhan tidak berhasil, dampaknya badan pemeringkat kredit akan menurunkan tingkat kredit Portugal.“

Peringatan akan dinaikkannya suku bunga untuk kredit pinjaman dan kemungkinan Portugal selanjutnya harus menerima dana bantuan Uni Eropa, tidak menghambat pihak oposisi untuk menolak dengan tegas rencana penghematan dari pemerintah Socrates. Pihak oposisi tidak hanya memblokir paket penghematan, melainkan seluruh negara. Demikian kritik Socrates dalam pidato nasional yang disiarkan langsung lewat televisi. Ia telah mengajukan tawaran kepada pihak oposisi, tapi mereka tidak menyambutnya. Pihak oposisi bertanggung jawab atas krisis nasional yang terjadi saat ini demikian pula dampaknya jika sampai Portugal kini harus menerima paket bantuan Uni Eropa. Ditambahkan Socrates penolakan paket itu memiliki konsekuensi buruk bagi upaya mengatasi krisis hutang negara termiskin di Eropa Barat serta kredibilitas negara. Dikatakan pria berusia 53 tahun itu dalam keterangan pers

“Ini akan memiliki dampak negatif berat bagi citra, kredibilitas dan nama bangsa. Ada perbedaan besar antara negara yang dapat mengatasi sendiri masalahnya dan negara yang memerlukan bantuan dari luar, jika negara itu tidak dapat mengatasi sendiri masalahnya. Dan itu akan memiliki konsekuensi besar bagi warga, keluarga dan perusahaan. Kita kini harus memandang ke negara-negara yang dilanda krisis, untuk menyadari bahwa di sana dilakukan tindakan penghematan yang jauh lebih ketat.“

Setelah mundurnya Perdana Menteri José Socrates, Presiden Portugal Anibal Cavaco Silva harus menggelar pemilu baru.

Dyan Kostermans/dpa/DW

Editor: Agus Setiawan