1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Spanyol Belum Butuh Dana Talangan Uni Eropa

15 Juni 2010

Dua berita menenangkan dari Uni Eropa: Spanyol nampaknya tidak membutuhkan dana stabilisasi Uni Eropa menyangkut krisis moneter yang dihadapi negaranya. Sementara itu ketegangan menurun dalam urusan konflik Gaza.

https://p.dw.com/p/Nr58
Belum ada persiapan Uni Eropa untuk langkah penyelamatan SpanyolFoto: picture-alliance/dpa/DW

Senin kemarin, kegelisahan besar mewarnai telekonferensi menteri keuangan negara-negara maju G7, yang dijadwalkan terburu-buru. Apakah setelah Yunani, giliran Spanyol yang memerlukan pertolongan dan harus meminta dana talangan dari Uni Eropa? Seperti diketahui, sistem keuangan Spanyol mengalami resesi akibat krisis gelembung kredit properti. Namun Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker dan Komisaris Uni Eropa Jose Manuel Barroso, dalam sebuah konferensi pers di Luxemburg bersama-sama membantah tengah menyiapkan langkah penyelamatan: „Bagi kelompok Eropa bahkan tidak ada hipotesa kerja rencana penyelamatan bagi Spanyol . Bagi Komisi Eropa juga tidak. Komisi sama sekali tak bermaksud mempersiapkan rencana penyelamatan bagi Spanyol.“

Treffen der EU-Finanzminister in Luxemburg 7. Juni 2010 Jean-Claude Juncker
Presiden Uni Eropa Jean-Claude JunckerFoto: picture alliance/Photoshot

Serangan Israel Jadi Tema Utama

Sementara itu, situasi di Timur Tengah.menjadi agenda utama pertemuan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa di Luxemburg. Setelah serangan militer Israel terhadap konvoi kemanusiaan untuk Jalur Gaza, yang memakan korban jiwa, para menteri luar negeri Uni Eropa mendesak Israel untuk menjelaskan secara obyektif mengenai insiden itu, mengingat desakan pembentukan tim investigasi internasional telah ditolak Israel. Kini Israel membentuk komisi penyelidikan internal. Menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan penting juga artinya bagi Israel, bahwa hasil penyelidikan insiden itu tidak meragukan.

Westerwelle Porträt
Menlu Jerman Guido WesterwelleFoto: Marcin Antosiewicz

Sementara menteri luar negeri Swedia, Carl Bildt menambahkan, pertama-tama lewat blokade Israel, kelompok radikal Hamas mengontrol Jalur Gaza dalam bertransaksi dagang lewat terowongan dengan dunia luar. „Blokade tersebut kontra produktif terutama bagi Israel, sebab Hamas memanfaatkannya. Hamas meraup keuntungan dari perdagangan lewat terowongan. Dan perdagangan lewat terowongan itu merupakan produk dari blokade. Itu artinya, blokade mendorong perdagangan lewat terowongan dan mengisi kas keuangan Hamas.“

Ganti Daftar Barang untuk Gaza

Großbritannien Tony Blair vor 10 Downing Street
Utusan Khusus Kuartet Timteng Tony BlairFoto: AP

Tony Blair, utusan khusus Kuartet Timur Tengah yang terdiri dari Uni Eropa, PBB, Amerika Serikat dan Rusia, juga hadir di Luxemburg. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Israel akan segera membuka akses perbatasan Jalur Gaza, untuk pasokan kebutuhan pokok. Namun untuk perdagangan senjata, Israel masih mencari cara untuk menghentikannya: „Saya yakin dan berharap, dalam beberapa hari ke depan terdapat kebijakan politik untuk Jalur Gaza. Sebuah kebijakan yang tepat bagi keamanan Israel dan memenuhi rasa kemanusiaan bagi penduduk Jalur Gaza dan mereka mendapatkan kesempatan, kembali ke proses perdamaian dan mengambil bagian dalam mewujudkan solusi dua negara.“

Idenya adalah tidak ada lagi daftar yang dikeluarkan oleh Israel menyangkut barang-barang apa saja yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza. Melainkan diganti dengan daftar barang-barang apa yang dilarang masuk ke Jalur Gaza. Artinya barang yang tak tertera di daftar itu boleh masuk ke Gaza.

Langkah Maju Serbia

Ratko Mladic No Flash
Ratko MladicFoto: AP

Sementara dalam isu Serbia, negara itu maju selangkah untuk masuk menjadi anggota Uni Eropa. Sebab para menteri luar negeri Uni Eropa menyetujui stabilisasi dan perjanjian bersama bagi Serbia. Langkah maju ini tak lepas dari hasil laporan kepala jaksa penuntut kejahatan perang PBB Serge Brammertz yang mengemukakan bahwa pemerintah Serbia melakukan segalanya untuk menangkap penjahat perang Ratko Mladic.

Christoph Hasselbach / Ayu Purwaningsih

Editor: Hendra Pasuhuk