1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Spotlight Film Terbaik

ap/as (dpa/rtr/ap/afp/oscars)29 Februari 2016

Setelah penantian sekian lama, akhirnya tahun ini Leonardo DiCaprio berhasil membawa pulang Piala Oscar sebagai aktor terbaik. Sementara Spotlight terpilih sebagai film terbaik.

https://p.dw.com/p/1I3yd
88. Oscarverleihung Oscars Bester Film Spotlight
Foto: Reuters/M. Anzuoni

Setelah berkali-kali menjadi langganan nominasi Academy Awards, lewat film Revenant besutan sutradara Alejandro G. Inarritu, Leonardo DiCaprio akhirnya terpilih sebagai pemeran utama pria terbaik. Sebelumnya sudah berkali-kali DiCaprio dijagokan untuk meraih Oscar, lewat Aviator, The Wolf of Wall Street ataupun Blood Diamond. Alejandro Inarritu sendiri, juga mengantungi penghargaan sebagi sutradara terbaik.

Penghargaan artis terbaik diraih oleh Brie Larson lewat film Room. Pemeran pendukung pria terbaik diraih Mark Rylance lewat film Bridge of Spies, dan penghargaan artis pemeran pendukung jatuh ke tangan Alicia Vikander dalam film The Danish Girl.

Spotlight terpilih sebagai film terbaiik tahun ini. Film garapan Tom McCarty itu berkisah tentang investigasi wartawan atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pastor. Mad Max: Fury Road menjadi film yang paling banyak meraup enam Oscars dengan 6 penghargaan dari 10 nominasi.

Sementara film “The Look of Silence" (Senyap) garapan Joshua Oppenheimer gagal memenangkan kategori film dokumenter. Dalam kategori tersebut, film “Amy “ dengan sutradara Asif Kapadia dan James Gay-Rees unggul di antara nominasi lainnya, meliputi film dokumenter "Cartel Land","What Happened, Miss Simone?" dan "Winter on Fire: Ukraine's Fight for Freedom". Film “Amy” berkisah tentang kehidupan penyanyi legendaris yang meninggal dunia di usia muda, Amy Winehouse. “Son of Haul” dari Hungaria terpilih sebagai film asing terbaik. Film animasi terbaik diraih “Inside Out”, karya Pete Docter dan Jonas Rivera.

Isu diskriminasai rasial

Dalam ajang Academy Awards tahun ini, isu-isu diskriminasi ras kembali mencuat, setelah pengumuman nominasi Oscar beberapa waktu lalu, yang didominasi pelakon film berkulit putih. Para pelaku perfilman menyuarakan protes dengan meramaikan trending tagar #OscarsStillSoWhite di berbagai media sosial. Seruan protes terkait isu tersebut diikuti dengan aksi boikot, di antaranya dilakukan oleh artis Jada Pinkett-Smith.

Satu-satunya aktor kulit hitam yang diberi kehormatan menjadi host untuk malam puncak penghargaan Piala Oscar adalah Chris Rock. Para pelakon fim berkulit hitam yang sebelumnya dijagokan layak menerima Oscar tahun ini, seperti Ryan Coogler, Tessa Thompson, dan Michael Jordan, ternyata tak masuk dalam daftar nominasi. Dalam membawakan acara, komedian Chris Rock sendiri bahkan menyuarakan hal tersebut:

Sejak ajang Academy Awards berlangsung hingga kini, daftar nominator yang berkulit hitam tidak sampai tujuh persen. Dalam infografis “ The Diversity Gap in the Academy Awards” menunjukkan , dalam 87 tahun terakhir, hanya sedikit sekali pegiat film berkulit hitam yang memenangkan ajang kompetisi film bergengsi tersebut.

Setelah acara Academy Awards usai, tak ragu-ragu Chris Rock turun ke jalan dan mewawancarai orang-orang berkulit hitam.