1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tipu Muslihat Hewan

24 Juli 2017

Menipu dan berbohong bukan hanya kelicikan manusia. Tumbuhan dan hewan juga menggunakannya untuk menipu saingan, untuk mendapat makanan, atau untuk sukses mendapat pasangan. Begini strategi mereka.

https://p.dw.com/p/2h3Ht
Indonesien Sumatra Orang-Utan
Foto: DW/P. Szilagyi

Pada kesan pertama, hewan-hewan tampak polos dan tidak bersalah. Tapi di kebun binatang Hagenbeck, Dr. Guido Westhoff, tahu hal ini tidak sepenuhnya benar. Di bagian hewan tropis, ada banyak hewan yang bisa menipu mata manusia.

Spesies kura-kura mata-mata menipu dengan cara tampil seperti batu. Yang tampak seperti lumut, bisa jadi sebenarnya seekor kodok dari Vietnam. Hewan belalang sentadu bisa tampak seperti ranting pohon kering.

Kamuflase kerap jadi cara hewan melindungi diri. "Ini tujuan hewan melakukan penyamaran. Belalang tampak seperti ranting dengan daun kering. Hewan pemakan daun juga tidak akan tertarik menyantapnya. Belalang bisa menunggu dengan tenang, sampai ada hewan lewat yang bisa ia santap," demikian kata Dr. Guido Westhoff.

Cara yang sama juga dilakukan oleh serangga Cicada yang biasanya hidup di kawasan Amazon. Taktiknya disebut pendekatan mimesis. Hewan menyamar seperti bagian dari ruang hidupnya dan bersembunyi.

Elephant Hawk Moth adalah sejenis ulat yang yang kalau merasa terancam bisa mengubah wujudnya sehingga mirip ular dan menakut-nakuti musuh.

Menipu dengan perilaku

Tidak hanya lewat penampilan hewan bisa menipu. Tapi juga lewat perilaku. Di musim kawin misalnya, jika burung layang-layang betina menjauh dari sarang maka burung jantan akan berseru seakan ada musuh yang datang. Sehingga burung betina kembali ke sarang. Burung jantan khawatir pasangannya bisa kawin dengan pejantan lain.

Pengurus hewan di kebun binatang Hagenbeck, Tobian Taraba sering melihat penipuan di kandang babun. Ada enam kepala keluarga yang tinggal disini. Babun jantan punya banyak pasangan betina dan sejumlah anak. 

Anak babun punya trik, kalau melihat ada babun dari keluarga lain mengambil makanannya. Ia akan berteriak seakan-akan sedang diserang, dan memanggil kepala keluarganya. Sang bapak lalu mengusir babun tersebut, dan makanan jadi milik anak babun.

Orang utan lebih pintar lagi dari babun. Di kebun binatang ini ada banyak cerita. Seperti orang utan yang mencuri kunci dan menyembunyikannya di dalam mulut, hingga ada kesempatan untuk menggunakannya untuk kabur dari kandang.

Ada juga orang utan yang tidak mengikuti prosedur cara memperoleh makanan, melainkan memilih untuk merusak tempat menampung makanan supaya bisa menyantap leboh cepat. Hewan cerdas punya sejuta cara untuk mencapai tujuan.

Penulis: Christine Seidemann (vlz/as)