1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Strategi Turki Tingkatkan Sektor Pariwisata

18 Maret 2010

Pameran pariwisata internasional ITB Berlin memang sudah berakhir. Tapi bukan akhir dari minat di sektor pariwisata baik dari pihak pengusaha wisata ataupun dari pihak wisatawan, misalnya berlibur ke Turki.

https://p.dw.com/p/MWIM
Pandangan ke Selat Bosporus dan Istanbul, Turki semakin menjadi incaran wisatawanFoto: TUI

Negara yang semakin digemari dengan tawaran pariwisatanya adalah Turki. Setiap tahunnya sekitar 27 juta turis yang berkunjung ke Turki. Meskipun demikian pendapatan 15,5 milyar Euro dari sektor pariwisata, hanya meliputi sekitar 5 persen pendapatan bruto nasional

Günnur Özalp adalah sekretaris jenderal asosiasi penyelenggara wisata Turki TÜRSAB, yang mewakili 6000 pengusaha wisata. Baginya Turki masih menyimpan potensi besar di bidang pariwisata.

Keragaman tawaran Turki di bidang pariwisata antara lain wisata golf, wisata olah raga, wisata budaya masyarakat dan masih banyak lagi. Sasaran berambisi Turki sampai tahun 2023 adalah melipatgandakan jumlah wisatawan menjadi 50 juta turis per tahunnya. Peluang untuk itu tidak buruk. Karena di tengah krisis ekonomi, dimana pendapatan dari sektor pariwisata dunia merosot 8 persen, Turki justru mengalami peningkatan 2,8 persen.

Günnur Özalp berpendapat, Turki menyesuaikan diri lebih baik menghadapi masa krisis, misalnya dengan tawaran paket wisata all inclusive, yakni paket liburan lengkap, mulai dari pesawat terbang, hotel juga makanan dan minuman baik makan pagi, makan siang dan malam

„Turki bukan penggagas sistem ini. Tapi mereka berhasil menerapkan sistem ini dengan baik. Bila Anda menikmati minuman di kolam renang, anak-anak Anda ada yang menjaga dan bebas bermain, tanpa setiap menit merecoki Anda karena ia perlu uang untuk cola atau es krim. Itu semua sudah termasuk dalam paket liburan. Itu memang hal yang mewah. Wisatawan membayar satu kali di awal liburan, dan memperoleh sebanyak mungkin apa yang mereka inginkan. Kami unggul dalam hal itu. Meskipun bukan hal yang dapat dibanggakan, namun merupakan salah satu bentuk dalam berbagai tawaran di bidang pariwisata.“

Tapi di samping wisata pantai yang khas di kawasan pantai Antalya, Side atau Alanya, saat ini Turki semakin memperluas tawarannya. Misalnya pariwisata ekologis dengan tawaran wisata trekking, mendaki gunung bahkan wisata mengenal jenis-jenis burung semakin meningkat. Demikian menurut pakar wisata Özalp. Yang penting baginya adalah seiring wisatawan yang datang ke Turki dari tahun ke tahun, juga semakin meningkat keterbukaannya bagi Turki, bagi penduduk dan budayanya. Dengan kata lain pengertian bangsa-bangsa melalui wisata

„Saya sungguh lega mereka berhenti bertanya, apakah di semua tempat di Turki, tapi khususnya di Istanbul ada onta. Itulah hal positif dari pariwisata, mendorong pertukaran budaya. Orang-orang dapat saling mengenal."

Dalam hal ini Turki juga mengenal sisi lain sektor pariwisata, yakni bukan hanya sebagai sumber devisa, tapi juga mendorong pengertian antar bangsa.

Hans Michael Ehl/Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk