1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Calonkan Diri Ikut Pemilu

21 November 2011

Pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akan mencalonkan diri dalam pemilu parlemen susulan. Ini akan memberi legitimasi bagi Myanmar menuju demokrasi setelah junta militer memerintah beberapa dekade

https://p.dw.com/p/13EPg
Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dari 21 tahun terakhir sebagai tahanan rumahFoto: DW/AP

Ini akan menjadi kali pertama Aung San Suu Kyi memperjuangkan kursi di parlemen untuk ia duduki. Pada pemilu tahun 1990 ia tidak menjadi kandidat bagi partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang menang tetapi tidak diakui oleh militer yang kemudian memerintah Myanmar.

Sejak pembatalan hasil pemilu tahun 1990, Suu Kyi menghabiskan sebagian besar waktunya seabgai tahanan rumah. Ia dibebaskan setahun lalu.

Keputusan Suu Kyi untuk mengikuti pemilu dikukuhkan oleh jurubicara NLD, hari Senin (21/11). Langkah yang diambil Suu kyi mengikuti keputusan partainya hari Jumat, untuk mendaftarkan diri sebagai partai politik.

"Keputusan untuk ikut serta lagi dalam pemilu adalah keputusan yang kami ambil atas nama rakyat Birma. Saya yakin, kami kan menemukan jalan yang fleksibel menuju situasi normal", kata U Ba Shwe, petinggi NLD.

NLD memboikot pemilu November tahun lalu, setelah junta militer menetapkan aturan bahwa orang yang sedang dipenjara tidak boleh menjadi anggota partai politik atau mengikuti pemilu. Pemilu dimenangkan Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang pro militer.

Tetapi, walaupun kabinet didominasi mantan jendral, pemerintah baru Myanmar membuat perubahan signifikan dalam bulan-bulan terakhir, mengesankan upaya serius untuk memperdalam demokrasi di negara yang diperintah kediktatoran militer sejak 1962. Sebaliknya, Suu kyi juga menunjukkan kesediaan untuk berdialog dengan pemerintah baru.

Presiden Thein Sein melakukan sejumlah pertemuan pribadi dengan Suu Kyi, bulan Agustus. Setelah itu pemerintahannya mengesahkan UU buruh yang liberal, membebaskan 316 tahanan politik dan mengurangi pembatasan terhadap media. Pemerintah juga mengamandemen UU pemilu, yang membuka jalan bagi NLD untuk kembali ke panggung politik dan bagi bekas tahanan politik, termasuk Suu Kyi, untuk mengikuti pemilu.

Menurut para pengamat, kembalinya NLD akan menambah legitimasi pemerintah pro-militer Myanmar yang berusaha mengakhiri pengucilan dunia internasional. Konsekuensi logisnya, popularitas Aung San Suu Kyi juga akan meningkat.

Keputusan Suu Kyi untuk ambil bagian dalam sistem politik yang banyak dikritik akan menandai awal dari 'transisi demokratis yang tak dapat diubah', kata Aung Naing Oo, pakar Myanmar dari Institut Pembangunan Vahu yang berpusat di Thailand.

Suu Kyi sadar bahwa ia perlu bekerjasama dengan pemerintah untuk memajukan Myanmar, kata Naing Oo. Ia akan membuat perbedaan besar, walaupun hanya sedikit demokrasi tetapi sesuatu sedang terjadi dan itu diperlukan bagi Myanmar untuk berubah, tegasnya.

Pemilu susulan diperkirakan akan berlangsung awal tahun depan untuk menggantikan anggota parlemen yang mundur bulan April untuk menduduki jabatan di kabinet. Ada 48 kursi yang akan diperebutkan dalam pemilu yang belum ditetapkan tanggal penyelenggaraannya.

Juru bicara NLD Nyan Win mengatakan, partainya akan memprioritaskan anggota yang lebih muda dan dari berbagai kelompok etnis di Myanmar dalam memilih kandidat untuk pemilu susulan

Renata Permadi/ afp,dpa,rtr

Editor: Hendra Pasuhuk