1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Suu Kyi Kunjungi Perancis

27 Juni 2012

Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi mengkahiri lawanan Eropanya dengan mengunjungi Perancis. Di depan wartawan, ia memuji semangat revolusioner Perancis.

https://p.dw.com/p/15LrZ
Foto: AP

Ketika ditanya apa arti Perancis baginya, Aung San Suu Kyi yang tiba di Paris hari Selasa (26/06) mengatakan bahwa negara itu telah menjadi inspirasi baginya. “Bagi saya Perancis adalah Victor Hugo, semangat revolusioner dan sup bawang. Saya adalah pengagum Victor Hugo, karena ia percaya bahwa revolusi sebenarnya dimulai dalam diri kita sendiri,” dikatakan Suu Kyi, yang belajar budaya dan Bahasa Perancis selama hampir 15 tahun ia menghabiskan tahanan rumah di Myanmar.

“Saya berusaha membaca sedikit dalam Bahasa Perancis setiap hari. Jadi saya selalu memiliki hubungan dengan Perancis dan pemikiran serta ide yang telah membuat Perancis menjadi salah satu ‘juara' kebebasan di dunia.”

Presiden Perancis Francois Hollande menyambut pemenang Nobel Perdamaian berusia 67 tahun ini dengan upacara kenegaraan penuh. Kunjungan ikon pro-demokrasi Myanmar di Perancis menandai akhir serangkaian lawatan Suu Kyi di Eropa. Sebelumnya Suu Kyi telah mengunjungi Swiss, Norwegia, Irlandia dan Inggris.

Tidak Menyimpan Dendam

Aung San Suu Kyi, yang dalam dua dekade terakhir telah menghabiskan waktunya di penjara atau dalam tahanan rumah, mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak memendam kemarahan terhadap rezim militer yang telah merampas kebebasannya. “Saya sama sekali tidak memiliki dendam terhadap rezim militer,“ dikatakan Suu Kyi. “Saya tidak pernah menganggap mereka sebagai pihak yang telah menempatkan saya dalam tahanan rumah selama bertahun-tahun. Ini bukan cara kita untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional. Saya menganggap mereka sebagai orang dengan siapa saya ingin bekerja untuk mewujudkan reformasi di negara kami.”

Partai Liga Nasional bagi Demokrasi pimpinan Suu Kyi memenangkan pemilu di tahun 1990. Kemenangan ini ditolak oleh rezim militer, yang kemudian menjebloskan Suu Kyi dalam tahanan. Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah pada November 2010. Suu Kyi dijadwalkan akan kembali ke Myanmar hari Jumat (29/06) untuk mengambil kursi parlemen yang dimenangkannya pada pemilu di bulan April 2012.

yf (rtr/afp)ap)