1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sepertiga Terumbu Karang Taiwan Serupa "Salju" di Dasar Laut

13 Januari 2021

Hampir sepertiga terumbu karang di Taiwan mengalami pemutihan akibat pemanasan air laut. Fenomena ini dipercepat oleh perubahan iklim. Peneliti menggambarkannya serupa salju di perut samudera.

https://p.dw.com/p/3nrDG
Gambar ilustrasi terumbu karang yang mengalami pemutihan dan mati.
Gambar ilustrasi terumbu karang yang mengalami pemutihan dan mati.Foto: Imago Images/imagebroker

Penelitian di 62 lokasi oleh Jaringan Observasi Pemutihan Terumbu Karang (TCBON) mengungkap laju kematian karang yang menyentuh rekor paling parah. 

Saat ini separuh terumbu karang di Taiwan tercatat mengalami pemutihan, sebanyak 31 persen di antaranya tidak terselamatkan. Situasinya "seperti jika terumbu karang dimasak,” dengan air panas, kata Kuo Cha-yang, peneliti di Pusat Keragaman Hayati di Academia Sinica, Taiwan.

Terumbu karang hanya menutupi kurang dari satu persen dasar laut, tapi menyokong kehidupan seperempat spesies satwa laut sebagai sumber bahan pangan atau tempat perlindungan. 

Belakangan kenaikan air laut memicu kematian massal fauna laut tersebut. Terumbu karang hidup dari alga yang mendiami jaringan tubuhnya. Organisme mungil itu memproduksi hampir 90 persen bahan pangan bagi karang melalui fotosintesa. 

Namun kenaikan suhu air laut yang dipicu pemanasan global membuat alga mengalami stress, dan akibatnya melepaskan racun kimia yang merusak baik alga maupun inangnya. Dalam situasi tersebut, karang akan membuang alga dan memutih dengan sendirinya.

Bagai "salju di dasar samudera"

Berkurangnya jumlah siklon tropis pada musim panas lalu diyakini turut berperan, kata Kuo, anggota TCBON, kepada AFP. Pada musim itu, air dingin dari dasar laut terangkat ke permukaan seiring arus, dan menopang keseimbangan suhu air. 

Temuan mereka mengungkap suhu air di sebagian besar kawasan laut Taiwan melebihi 30 derajat Celcius selama tiga bulan. Area paling terdampak adalah Liuqiu Kecil, sebuah kepulauan karang di barat daya, di mana 55% terumbu karang sudah memutih.

"Terumbu karang adalah serupa hutan hujan bagi samudera. Terumbu tanpa karang seperti hutan tanpa pohon, dan mahluk-mahluk penghuninya harus pergi karena tidak ada lagi makanan atau tempat berlindung,” tutur Kuo.

"Jika terumbu karang mati, ekosistem terumbu karang akan ambruk secara perlahan karena akarnya mati.”

Deskprisi paling dramatis digambbarkan Mingo Lee, penyelam profesional yang mengawal jalannya penelitian. Menurutnya tingkat pemutihan terumbu karang di Taiwan menyerupai "salju di dasar samudera.”

"Semua putih di mana-mana... Saya belum pernah melihat hal serupa selama 20 tahun bekerja sebagai penyelam.”

rzn/hp (afp, ap)

Pemanasan Global Ancam Musnahnya Terumbu Karang di Seychelles