1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Fazit Hannover Messe

Henrik Böhme 25 April 2008

Jumlah pengunjung dan peserta pameran bertambah. Lebih dari 5000 peserta asal 62 negara memamerkan tren dan teknologi untuk sistem produksi canggih. Para peserta pameran asal Jerman tampil dengan penuh rasa percaya diri.

https://p.dw.com/p/Dohr
Seorang pengunjung Pameran Industri "Hannover Messe" mengamati robot hiburan dengan nama "ME-470"Foto: AP

Industri Jerman punya masalah,yaitu kekurangan insinyur, teknisi dan pakar ilmu pengetahuan. Penanganan order harus menunggu waktu lama atau harus ditolak. Kerugian yang diderita diperkirakan berkisar pada 20 milyar Euro. Sekarang terasa dampaknya, karena 10 tahun lalu orang-orang muda dianjurkan untuk mencari pekerjaan lain, dengan alasan tidak diperlukan sedemikian banyak insinyur.

Sekarang insinyur sangat dibutuhkan. Banyak stand yang memasang tawaran pekerjaan. Sejumlah besar orang muda digiring ke pameran, guna membangkitkan minat mereka untuk menggeluti berbagai profesi di bidang teknik. Di arena pameran mereka dapat mengagumi berbagai bidang yang semula mungkin tidak begitu menarik. Dan di perjalanan pulang pendapat mereka bisa saja berubah.

Terutama para insinyur mesin kini meraih sukses besar. Produk mereka diminati di seluruh dunia. Baik perusahaan keluarga maupun perusahaan besar, mereka telah mengambil keputusan yang benar. Belum sampai sepuluh tahun yang lalu, angin globalisasi seolah menampar mereka.

Kini kondisi perusahaan-perusahaan itu jauh lebih baik dari sebelumnya. Harga minyak yang tinggi, mata uang Euro yang kuat dan krisis di pasaran keuangan, sepertinya tidak berpengaruh. Dalam lima hari terakhir ini banyak berita baik yang sepertinya sulit dipercaya. Setiap harinya perusahaan-perusahaan Jerman membuka 1000 lapangan kerja baru. Selama lima tahun berturut-turut pertumbuhan di sektor industri mesin terus melaju. Dan kelihatannya, tahun ini pun Jerman akan dapat mempertahankan gelar sebagai juara dunia di bidang ekspor.

Keberhasilan itu bukanlah hanya berkat perusahaan-perusahaan besar. Tulang punggung keberhasilan itu justru adalah perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Mereka memiliki semangat sebagai penemu dan pemrakarsa untuk menghadapi berbagai tantangan baru. Tren terbaru adalah hemat energi dalam berproduksi. Ini merupakan pasaran yang sangat besar, dan Jerman berada di posisi depan.

Walaupun demikian, dalam pameran industri Hannover itu, para pelobi juga tidak luput memperingatkan kondisi suram. Kekurangan insinyur sudah sangat dramatis. Tetapi itu sudah didengar sejak bertahun-tahun. Tudingan terhadap kalangan politik pun sangat jelas. Daftar tuntutan sudah sedemikian banyak dengan slogan-slogan yang itu-itu juga.

Ibaratnya seperti orang bersiul di hutan. Apa jadinya, bila krisis keuangan, resesi di Amerika Serikat dan persaingan memperoleh bahan baku juga melanda perekonomian Jerman? Bila 'boom' ekspor ini akan berakhir dengan mengenaskan, sementara konjunktur dalam negeri masih tetap belum bergerak dan semua itu terjadi selama tahun pemilu di Jerman, 2009?

Jawabannya tidak terdengar di Hannover, karena tidak ada yang mau mengajukan pertanyaan itu. Orang lebih suka menikmati saat-saat keberhasilan. Optimisme memang merupakan kewajiban dalam pameran prestasi industri seperti Pekan Raya Industri di Hannover. (dgl)