1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Putin Mengusik Macan Tidur

Nina Werkhäuser12 Februari 2007
https://p.dw.com/p/CP8v
Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya berpidato di Konferensi Keamanan di München
Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya berpidato di Konferensi Keamanan di MünchenFoto: AP

Biasanya, peserta Konferensi Keamanan di München berlomba-lomba memuji pentingnya peran NATO. Tak heran memang, sebagian besar pembicara mewakili negara anggota pakta pertahanan itu. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk membahas masa depan NATO. Dengan latar belakang ini, pernyataan presiden Rusia sungguh mengejutkan. Vladimir Putin baru pertama kali bicara di depan konferensi keamanan NATO dan ia mengawali pidatonya dengan pernyataan provokatif. Ia akan melupakan sejenak basa-basi diplomatis.

Setelah itu, Putin mulai melontarkan kritik terhadap NATO dan Amerika Serikat. Putin mengatakan, ia merasa perluasan NATO ke Eropa Timur adalah provokasi, begitu juga rencana AS untuk memasang sistem penangkis rudal di Eropa Timur. Selain itu, Putin mengecam politik luar negeri AS yang cenderung agresif. Seluruh peserta konferensi membisu saat sang tamu dari Rusia melontarkan teguran demi teguran dan bahkan memperingatkan adanya bahaya perlombaan senjata. Sebaliknya, politik Rusia sendiri, misalnya di kawasan Chehnya, dibela oleh Putin sebagai politik yang benar dan berhasil.

Perang Dingin Kedua?

Beberapa anggota delegasi yang sudah sering menghadiri Konferensi Keamanan NATO serasa kembali ke masa perang dingin. Konferensi Keamanan ini sudah berlangsung sejak 60 tahun, tapi di masa awalnya, kehadiran seorang presiden Rusia dalam konferensi ini merupakan hal yang mustahil. Kata-kata Putin ditanggapi wakil Amerika Serikat dengan balas menyerang pemerintah Rusia, yang disebutkan tak mengerti norma-norma dasar yang dianut Amerika dan Eropa. „Kami memang tidak mau menganut semua norma dasar kalian,“ jawab seorang peserta dari Rusia dengan ketus.

Untuk sesaat jurang pemisah menganga, sesuatu yang sama sekali tidak disangka para peserta konferensi. Kemapanan hubungan antara Eropa dan Amerika terusik oleh pidato Putin yang tampak puas dengan keberhasilan provokasinya. Selama mengikuti konferensi keamanan ini, Putin dapat berbicara sebebas-bebasnya, sementara seluruh dunia mendengarkan kata-katanya.

Dialog Dengan Rusia Penting

Beberapa argumen yang diajukan Putin memang masuk akal – Amerika Serikat kadang menggunakan standar ganda. Selain itu, operasi militer AS yang agresif, misalnya di Irak, kerap menimbulkan lebih banyak kericuhan daripada menciptakan perdamaian. Memang merupakan tradisi Konferensi Tingkat Tinggi di München untuk membahas topik kontroversial seperti ini. Namun, menuding negara lain sambil memuji-muji politik dalam negeri sendiri, bukan tradisi konferensi keamanan ini. Perluasan NATO ke negara Eropa Timur yang dikritik Putin bukan rencana baru, melainkan kenyataan yang sudah diterima pemerintah Rusia. Dewan NATO dan Rusia bertemu dua kali setahun – lalu apa saja yang mereka bicarakan?

Krisis internasional tak dapat diselesaikan tanpa Rusia – dalam hal ini semua peserta konferensi sepakat. Walau begitu, Putin tampaknya ingin menekankan bahwa selama ini, ia dan politik yang dijalankannya tidak mendapat pengakuan dunia. Pengaruh besar yang dimiliki Rusia dalam politik energi mungkin memberi angin pada Putin. Di luar itu, pidato Putin meninggalkan kesan bahwa dua dunia yang berbeda berbenturan di sini – satu lagi alasan mengapa dialog dengan Rusia semakin penting. ***