1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Reformasi Kesehatan AS Keputusan Bersejarah

22 Maret 2010

Melalui mayoritas 219 suara, DPR AS menyetujui reformasi kesehatan yang akan memberikan perlindungan asuransi kesehatan bagi 32 juta warga AS. Partai Republik menolak reformasi itu.

https://p.dw.com/p/MZC0
Presiden AS Barack ObamaFoto: AP

Ini adalah keputusan yang bersejarah. Amerika Serikat selama berpuluh-puluh tahun adalah satu-satunya negara industri demokratis yang tidak memberikan hak jaminan asuransi kesehatan bagi warganya. Kondisi yang memalukan ini telah berakhir. Melalui pengambilan suara di DPR Amerika Serikat Minggu malam waktu setempat, 32 juta warga Amerika Serikat yang selama ini tidak terjamin akan memiliki asuransi kesehatan. Praktek yang bisa dilakukan oleh perusahaan asuransi, seperti memutuskan kontrak jika pelanggan sakit kronis akan dihapuskan, begitu juga kemungkinan untuk menolak pemberian asuransi jika warga tersebut sebelumnya pernah menderita penyakit serius.

Namun undang-undang ini tidak lagi memiliki bobot yang sama seperti yang pada awalnya diinginkan oleh Obama. Perjuangan selama setahun lebih telah meninggalkan jejaknya. Hal yang terpaksa dilupakan, misalnya adalah pendirian asuransi kesehatan negara, yang dulu oleh banyak anggota Partai Demokrat dianggap sebagai hal yang sangat penting. Juga masalah pendanaan sekarang tampak lebih rapuh. Untuk jangka panjang, undang-undang ini harus bisa berhemat dan mengurangi defisit anggaran rumah tangga. Demikian penjelasan dari kantor anggaran kongres Amerika Serikat.

Nancy Pelosi, ketua DPR AS, merujuk pada fakta, bahwa undang-undang ini memang tidak memperoleh suara partai Republik, tetapi lebih dari 200 tambahan dari partai tersebut untuk undang-undang kesehatan tertera di dalamnya. Walau pun demikian, ini tidak menghentikan kubu konservatif untuk mengajukan gambaran totaliter, sosialisme dan akhir dari kebebasan individu akibat reformasi tersebut. Hingga akhir, mereka berusaha menggulingkan rancangan undang-undang tersebut. Semakin lama semakin jelas, bahwa mereka tidak mempermasalahkan isi dari undang-undang itu, melainkan hanya ingin mencegah keberhasilan Obama.

Reformasi yang memakan waktu lama ini seperti menjadi hal yang terpenting bagi Obama. Ia harus menginvestasi waktu lebih banyak mengenai inisiatif undang-undang ini. Keputusan untuk menggeser kunjungan luar negeri ke Guam, Indonesia dan Australia, adalah pengakuan terbuka bahwa seluruh kekuatan presiden dibutuhkan untuk memperoleh suara dari partainya sendiri. Hanya melalui bantuan perintah eksekutif, yang memuaskan para anti aborsi di pihak Demokrat, rancangan undang-undang tersebut bisa diterima. Presiden Obama sendiri usai pengumuman hasil pengambilan suara mengatakan, ini adalah langkah ke jalan yang benar, tetapi bukan akhir dari perdebatan yang ada.

Bagi Barack Obama, hasil bersejarah ini tidak bisa diremehkan artinya pada kelanjutan strategi politik dalam dan luar negerinya. Pada politik dalam negeri, ia kini bisa berkonsentrasi dalam masalah keuangan dan penciptaan lapangan kerja - tema yang lebih menarik bagi warga Amerika Serikat dibandingkan asuransi kesehatan. Sementara, dalam pemilihan kongres yang akan datang, partai Demokrat harus membuktikan keberhasilannya, jika tidak ingin kehilangan suara. Di bidang politik luar negeri, misalnya, Obama kini punya waktu untuk mencari solusi dalam krisis-krisis internasional. Selama ini aksi presiden Amerika Serikat tidak begitu berhasil. Dengan lolosnya reformasi kesehatan Amerika Serikat, ia untuk pertama kalinya bisa menunjukkan, bahwa dirinya tidak hanya bisa berpidato dengan baik, melainkan bisa mewujudkan perubahan politik, yang merupakan alasan utama terpilihnya Obama sebagai presiden.

Christina Bergmann

Fernschreiber Christina Bergmann
Christina Bergmann

Editor : Dyan Kostermans