1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Skandal Foto Bertentangan dengan Moral

Peter Philipp26 Oktober 2006

Foto yang nampaknya sudah dibuat tahun 2003 membuat orang geram, karena mencoreng citra militer Jerman Bundeswehr.

https://p.dw.com/p/CJZh
Franz Josef Jung dan jendral Schneiderhahn dalam konferensi pers Rabu (25/10).
Franz Josef Jung dan jendral Schneiderhahn dalam konferensi pers Rabu (25/10).Foto: AP

Kalau Menteri Pertahanan Jerman Franz Josef Jung dalam sebuah wawancara televisi sampai menggunakan kata "idiot" - goblok, itu berarti ia sudah sangat jengkel, dengan tingkah orang-orang yang mencoreng citra militer Jerman Bundeswehr di luar negeri. Sebab kata itu tidak termasuk dalam kosa-kata seorang menteri di Jerman. Melihat foto tentara Jerman yang tiga tahun lalu berpose dengan gaya yang memuakkan dengan sebuah tengkorak yang tidak diketahui identitasnya, banyak orang yang berpikir sama dengan Menteri Jung.

Bagi para politisi dan warga di Jerman, itu bukan hanya menyangkut citranya sendiri, melainkan menyangkut pula peningkatan ancaman bahaya bagi tentara Jerman di Afghanistan. Foto-foto yang dipublikasikan oleh koran kuning terbesar Jerman Bild-Zeitung, hari Rabu 25 Oktober, jelas bertentangan dengan norma-norma moral yang dianut di Jerman.

Dan untuk tindakan "mengganggu ketenangan orang-orang yang sudah meninggal dunia" atau "menistai jenazah" terdapat sanksi hukuman sampai 3 tahun penjara. Oleh sebab itu penting kiranya bila militer Jerman Bundeswehr dan pihak kejaksaan sudah memulai pemeriksaan sebelum dipublikasikannya foto-foto itu dan dalam waktu singkat menemukan pelakunya.

Itu penting bukan hanya karena pelakunya harus dihukum dan yang lainnya harus dibuat tidak berani melakukan hal yang sama. Yang lebih penting lagi, adalah menunjukkan, bahwa kasus itu merupakan kekecualian, dan sama sekali tidak identik dengan militer Jerman Bundeswehr.

Jerman kiranya perlu bangga, bahwa sistem "warga berseragam", yaitu perekrutan pemuda secara merata untuk melakukan dinas wajib militer, nampaknya berfungsi baik. Tetapi tidak ada alasan untuk bertepuk dada, sebab dengan sistem ini, dalam militer Jerman tercermin pula lapisan-lapisan masyarakat Jerman, yang tidak semuanya menjunjung tinggi moral. Oleh sebab itu "kambing hitam" yang ada dalam masyarakat Jerman dapat saja menjadi anggota Bundeswehr. Yang penting adalah diambilnya tindakan tegas terhadap mereka dalam waktu singkat.

Selama ini politik dan militer Jerman memberikan reaksi yang benar. Tinggal perlu diharapkan, bahwa pihak yang berwenang Afghanistan juga memberikan kontribusinya untuk mencegah meruncingnya situasi. Di Kabul semua pihak tahu, bahwa Jerman datang untuk membantu, dan itu adalah atas permintaan mereka sendiri. Dan di Kabul mereka juga tahu, bahwa kasus serupa itu bukan hal yang lumrah, dan bahwa kelompok radikal akan dapat membesar-besarkannya.