1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tajuk: Tewasnya El-Sarkawi

Peter Philipp9 Juni 2006

El-Sarkawi mungkin bukan tokoh yang menentukan arah dan kelanjutan gerakan Al-Qaida di Irak. Walapun begitu kematiannya pasti merupakan pukulan yang berat bagi gerakan itu.

https://p.dw.com/p/CJcf
El-Sarkawi tewas dalam serangan udara AS
El-Sarkawi tewas dalam serangan udara ASFoto: AP

Abu Mussab El-Sarkawi lahir dalam keluarga miskin di Zarqa, sebuah desa di gurun pasir Yordania. Di desanya tak ada yang menyangka bahwa pemuda yang sering melakukan kejahatan ringan itu, di kemudian hari menjadi teroris yang paling diburu di dunia. Hadiah 25 juta dolar untuk penangkapan Abu Mussab El-Sarkawi , sama besarnya dengan imbalan yang ditawarkan Amerika Serikat untuk penangkapan Osama bin Laden. Uang hadiah ini tidak akan diterima siapapun, karena El-Sarkawi tewas di dekat Bagdad dalam sebuah serangan udara Amerika Serikat.

El-Sarkawi mulai berkenalan dengan penjara Yordania sejak masih belia. Dalam prosesnya mendalami agama Islam, El-Sarkawi pergi ke Afghanistan, kemudian bertemu dengan Osama bin Laden. Sekembalinya di Yordania, El-Sarkawi mulai mengorganisasi serangan-serangan terhadap warga Amerika Serikat dan Israel. El-Sarkawi yang dijatuhi hukuman mati untuk perbuatannya, berhasil lolos. Ia kemudian muncul lagi di Afghanistan dan akhirnya di Irak. Negara inilah yang menjadi medan perang pribadinya melawan Amerika Serikat, yang telah menyerang Irak. Di negara ini ia melakukan penculikan dan pembunuhan brutal yang direkam dengan kamera video.

Pengikutnya menamakan dirinya "Jama’at al Tawhid wa-al Jihad“ yang kira-kira berarti Jemaat yang Beriman dalam Perang Suci. El-Sarkawi tampaknya bersaing dengan Osama bin Laden, walaupun secara mencolok ia menyatakan tunduk kepada bin Laden dengan mengganti nama organisasi itu menjadi 'Gerakan Al-Qaida Irak'. Penasehat Bin Laden, Aiman Al Zawahiri secara terbuka mengkritik El-Sarkawi . Ia diperingatkan bahwa tindakannya berdampak buruk untuk gerakan ini. Setelah itu El-Sarkawi, yang berulang kali disangka tewas, mengurangi aksi terornya dan berbalik, menyebar kebencian dan permusuhan antara kaum Sunni dan kaum Shiah di Irak.

Disebutkan, sejumlah serangan terhadap masjid-masjid kedua kelompok Islam ini merupakan ulah El-Sarkawi . Aksi-aksi teror ini bertujuan menghambat setiap kemungkinan normalisasi situasi di Irak, karena normalisasi itu juga berarti berakhirnya persekutuan yang telah dibangunnya untuk melawan Amerika Serikat.

Kematian El-Sarkawi bisa berdampak luas bagi situasi Irak saat ini dan bagi keberhasilan pemerintahan Nouri Maliki. El-Sarkawi mungkin bukan tokoh yang menentukan arah dan kelanjutan gerakan Al-Qaida di Irak, namun untuk mengetahui ini masih perlu waktu dan pembuktian. Sampai sekarang tidak diketahui secara pasti sekuat apa gerakan Al-Qaida Irak ini. Walapun begitu kematian El-Sarkawi, pasti merupakan pukulan yang berat bagi gerakan itu.

Apakah pukulan ini cukup untuk mengembalikan keamanan di Irak, masih diragukan. Namun melihat jauh ke depan, Irak telah mencapai tahap yang penting.