1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Taliban Menyatakan Bertanggung Jawab atas Serangan di Pakistann

4 Februari 2010

Pemerintahan Pakistan hari Kamis (04/02) menyatakan telah menangkap 35 orang yang diduga terlibat dalam aksi pemboman hari Rabu (03/02) terhadap sebuah konvoi militer di kawasan Lower Dir.

https://p.dw.com/p/LseN
Sekolah yang turut hancur akibat serangan bom terhadap konvoi kendaraan di Lower DirFoto: dpa

Pejabat kepolisian Pakistan, Naeem Khan menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap serangan di kawasan Lower Dir hari Rabu (03/02). Khan menyatakan adanya indikasi bahwa bukan bom jarak jauh yang meledakkan salah satu kendaraan dalam konvoi yang tengah menuju sekolah anak perempuan di desa Koto. Selain itu, ada kemungkinan pelakunya memiliki informasi khusus mengenai target serangannya.

Empat dari delapan korban tewas dibawa ke rumah sakit di Taimargara, kota terbesar di Lower Dir. Kepala Rumah Sakit Dr. Mohammad Wakil menyatakan bahwa semuanya anak-anak perempuan berusia 10 hingga 15 tahun. Selain itu, 65 orang lainnya yang terluka juga dirawat di rumah sakit tersebut.

Sementara itu, kelompok Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, yang juga menewaskan tiga tentara Amerika Serikat. Taliban juga menyatakan bahwa tentara yang tewas adalah anggota perusahaan pengamanan sewaan AS, Blackwater Worldwide. Dari persembunyiannya juru bicara kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan, Azam Tariq, menegaskan, bahwa anggota Blackwater itu telah melakukan sejumlah serangan bom di Peshawar dan kota-kota Pakistan lainnya.

Sementara itu juru bicara militer Pakistan, Mayor Jendral Athar Abbas, mengatakan, para tentara AS itu berada di Lower Dir dalam rangka memberikan pelatihan bagi polisi perbatasan setempat. Namun ia, seperti juga Utusan Khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan Richard Holbrooke, memperkirakan, target serangan itu bukan semata tentara asing.

“Mereka pasti akan mengatakan hal seperti itu. Mereka terbiasa melakukan propaganda dan disinformasi. Tapi fakta adalah fakta. Kamipun nanti, setelah memberitahu keluarga para korban, akan menyatakan pangkat dan nama setiap korban. Tak ada yang dirahasiakan di sini”, demikian ditegaskan Holbrooke.

Ini merupakan pertama kalinya tentara Amerika Serikat terbunuh dalam peristiwa seperti ini di Pakistan. Konvoi yang terdiri dari 5 mobil itu membawa sekelompok pasukan lokal, jurnalis dan politisi untuk menghadiri acara pembukaan kembali sekolah perempuan di Koto. Sekolah itu baru saja dibangun kembali dengan bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat, setelah dihancurkan kelompok Taliban tahun 2009 lalu. Menurut pejabat kepolisian Pakistan, Naeem Khan, ada dugaan pelaku bom bunuh diri sengaja menubrukkan mobilnya pada kendaraan tentara asing.

Mengamati peristiwa ini, para analis Pakistan menyatakan bahwa serangan hari Rabu itu menunjukkan kekuatan jaringan militan di wilayah perbatasan, meskipun militer terus berjaga-jaga dan melakukan penggempuran. Selasa malam (02/02), sekitar 10 pesawat tak berawak AS membombardir sejumlah persembunyian dan kamp pelatihan di kawasan Waziristan Utara, yang seperti Lower Dir berbatasan dengan Afghanistan.

EK/HP/ap/afp/rtr