1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Teka Teki Kematian Pemuda Papua Sudutkan Kepolisian

20 Maret 2018

Ketika seorang pemuda Papua tewas mengenaskan, penjelasan kepolisian malah mengundang kecurigaan keluarga korban. Kini Asosiasi Pemuda dan Mahasiswa Sorong berniat membawa kasus ini ke pengadilan

https://p.dw.com/p/2udNz
Indonesien Timika - Dorfbewohner vor indonesischen Rebellen in Sicherheit gebracht
Foto: picture-alliance/AP/dpa/A. Vembrianto

Kematian Rico Ayomi menyisakan banyak tanda tanya. Polisi mengklaim pemuda Papua itu tewas karena keracunan alkohol. Sebuah foto yang menampilkan Ayomi sedang tak sadarkan diri di samping botol minuman keras berkadar 70% alkohol adalah buktinya. Namun polisi juga punya kisah lain. Ayomi adalah pencuri yang diselamatkan dari amukan warga desa di pinggir kota Sorong.

Keluarga remaja berusia 17 tahun itu tidak menerima penjelasan tersebut. Satu hal yang jelas adalah Ayomi tewas pada 13 Maret silam setelah ditahan selama 24 jam oleh kepolisian.

Ketua Asosiasi Pemuda dan Mahasiswa Sorong, Simon Soren, mengabarkan keluarga terkejut ketika empat aparat kepolisian membawa pulang Ayomi yang tidak lagi bisa berjalan atau berbicara. Bekas lebam memenuhi leher dan dadanya. Sementara pada wajah dan lengannya ditemukan luka terbuka. Ia mengeluarkan darah dari mulut, kata Soren.

Tidak lama kemudian Ayomi meninggal dunia.

Baca: Papua Larut Dalam Perang Propaganda

"Kami akan membawa kasus ini ke pengadilan supaya tidak ada lagi penduduk asli Papua yang diperlakukan keji dan tidak adil seperti ini," tegasnya.

Jurubicara Kepolisian Daerah Papua Barat, Hary Supriyono, mengklaim Ayomi tidak sadarkan diri selama hampir separuh masa penahanan. Polisi lalu membawanya ke rumah sakit. Di sana dokter mengatakan sang pemuda hanya sedang mabuk minuman keras. Polisi pun memulangkan Ayomi ke rumah keluarganya.

Namun polisi membisu saat ditanya kenapa Ayomi ditahan dan bagaimana situasinya berkembang hingga terjadi pertikaian dengan warga desa di Sorong. Spuriyono hanya memberikan perkiraan, tanpa kejelasan.

"Keluarga korban yang juga anggota suku Serui tidak menerima sepenuhnya bahwa Rico Ayomi tewas karena alkohol," kata Suprioyono. "Beberapa meyakini dia tewas setelah dipukuli oleh warga desa Seram. Memang dari dulu suku Serui dan warga desa Seram sering bertikai."

rzn/yf (ap, rtr)