1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tekanan Internasional Terhadap Suriah Meningkat

26 April 2011

Para pimpinan negara Eropa akhirnya mendesak Suriah untuk mengakhiri aksi kekerasan terhadap para demonstran. Tuntutan datang setelah Presiden Bashar al Assad mengerahkan tank di Daraa, lokasi dimulainya demonstrasi.

https://p.dw.com/p/114O9
Foto: AP

Dalam konferensi pers bersama Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menyerukan kepada pemerintah di Damaskus untuk menghentikan represi kekerasan terhadap demonstrasi yang berlangsung damai. Pada awalnya kritik dunia internasional terhadap kerusuhan di Suriah yang sudah memasuki minggu ke enam tidak terdengar. Namun, satu demi satu seruan muncul sejak tewasnya 100 demonstran Jumat (22/4) lalu. Menteri Luar Negeri Belanda Uri Rosenthal mengusulkan agar Uni Eropa menghentikan bantuan bagi Damaskus, memberlakukan embargo senjata dan menjatuhkan sanksi terhadap pimpinan negara itu.

Bagaimana dengan reaksi Amerika Serikat? Washington sejauh ini terkesan menunggu. Kini kementrian luar negeri Amerika Serikat bermaksud untuk mengevakuasi sebagian dari kedutaannya di Suriah. Anggota keluarga pegawai kedutaan dan staf yang tidak dibutuhkan, harus meninggalkan Suriah karena situasi yang tidak stabil dan tidak aman. Presiden Barack Obama telah mengecam aksi kekerasan di Suriah. Senator partai Republik John McCain mengatakan kepada stasiun televisi CNN, "Sudah jelas bahwa pemegang kekuasaan Suriah Bashar al Assad adalah seorang diktator brutal seperti ayahnya yang tidak takut untuk melakukan apa pun agar bisa bertahan di tampuk kekuasaan."

Di waktu bersamaan, pemerintah Washington mengancam dengan sanksi khusus. Juru bicara pemerintah Jay Carney tidak mau mengungkap secara jelas. "Kami mempertimbangkan berbagai kemungkinan untuk menegaskan kepada pemerintah Suriah bahwa sikap mereka tidak bisa diterima," ujar Carney.

Tank diturunkan ke jalanan Daraa
Tank diturunkan ke jalanan DaraaFoto: AP

Hal yang juga masih belum jelas adalah siapa yang akan dikenakan sanksi? Assad atau mungkin industri minyak Suriah? Menurut laporan harian Wall Street Journal, nilai kekayaan anggota pemerintah Suriah juga bisa dibekukan. Namun, masih menurut harian tersebut ini adalah aksi simbolis. Karena tidak seorang pun di kalangan pemerintahan Suriah memiliki harta dalam jumlah besar di Amerika Serikat. Senator Joe Liebermann yang independen menuntut, "Suriah harus ditangani dengan lebih keras. Selama ini kita terlalu banyak berbicara dan terlalu sedikit yang dilakukan."

Elliott Abraham dari Institut Hubungan Luar Negeri juga tidak puas akan kebijakan Presiden Obama terhadap Suriah. "Mungkin dalam beberapa hari atau minggu ke depan kita akan melakukan sesuatu. Tetapi dimana Obama? Hingga kini hanya ada pernyataan pers darinya? Dimana suaranya dalam tema Suriah?" tanya Abraham. Namun, pengaruh Amerika terhadap Damaskus memang sangat kecil. Januari lalu, Amerika Serikat baru menempatkan seorang duta besar di Damaskus setelah enam tahun kosong. Sanksi keuangan telah dijatuhkan sejak bertahun-tahun. Amerika Serikat menuduh negara itu melakukan aksi terorisme terhadap Israel karena mendukung kelompok Hizbullah Libanon dan kelompok Hamas Palestina.

Nicole Markwald/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Carissa Paramita