1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Teknik Mengingat

Cosima Gill5 Juni 2015

Mempertajam ingatan dan mencegah lupa dapat dilatih dengan mempelajari berbagai teknik dan metode. Terutama asosiasi fakta memainkan peranan penting.

https://p.dw.com/p/14AQM
Foto: Fotolia

Lupa kadang-kadang menyergap kita di saat penting. Tiba-tiba lupa nomor rahasia kartu ATM di saat sangat memerlukan uang tunai, atau justru meninggalkan daftar belanjaan penting di rumah. Untuk mencegah munculnya situasi lupa semacam itu, para ilmuwan mengembangkan berbagai metode teknik mengingat.

Para ilmuwan yang terkenal sebagai juara mengingat, memiliki metode yang berbeda-beda untuk mengingat. Tapi pada intinya, sebagian besar tekniknya adalah dengan cara asosiasi. Dalam arti mengkaitkan dua hal, antara yang ingin kita ingat dengan sesuatu terjadi sehari-hari, dan dari situ merangkai cerita. Setiap orang dapat melatih tekniknya, dan untuk itu tidak diperlukan otak jenius.

Asosiasi kreatif dan individual

Teknik mengingat yang metodenya amat beragam, dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan. Kuncinya adalah asosiasi kreatifit dan individual dari methode yang ada. Dengan begitu orang juga dapat merangsang lebih baik lagi sel-sel kelabu di dalam otak. Begitu diungkapkan pakar matematika Gert Mittring, yang meraih berturut-turut delapan kali juara dunia dalam menghitung tanpa bantuan alat. Ia dapat mengingat kombinasi angka yang amat panjang.

Mittring mengungkapkan formulanya.: “Orang hendaknya mengkaitkan fakta dengan pengetahuan, hobby atau minat khusus. Jika seseorang memiliki minat besar pada astronomi, ia dapat memanfaatkan pengetahuannya sebagai bantuan asosiasi. Mengapa tidak?"

Mittring mengungkapkan, ia selalu mengkaitkan fakta-fakta dengan hobbynya pada angka-angka matematika. Bagi orang awam memang amat sulit bermain-main dengan matematika. Hal itu juga diakui oleh Mittring. “Saya selalu berusaha, jika menyangkut deretan angka-angka, dengan prioritas mengkaitkannya dengan sifat angka-angka bersangkutan. Ini bukan teknik yang menyebar luas.

Merangkai cerita

Dalam buku terbarunya "Berhitung bersama Juara Dunia", Mittring memberikan saran dan taktik bagi orang awam, untuk dapat mengingat kombinasi angka cukup panjang dengan mengkaitkannya pada kegiatan sehari-hari. Juga dalam buku itu ia menyarankan, agar merangkai cerita lewat kaitan asosiasi itu.

Namun jika asosiasi tidak banyak membantu, untuk memperbaiki kemampuan mengingat, apa yang disebut teknik Loci, akan dapat membantu meningkatkan kemampuan mengingat.

Prof. Christian Elger, pakar epilepsie dari Universitas Bonn menjelaskan bagaimana metodenya: "Jika saya harus memproduksi sesuatu yang panjang, suatu hal yang rumit, saya ikuti saran menggunakan teknik virtual. Saya pejamkan mata, dan berajalan mengelilingi rumah. Di setiap sudut saya simpan argumen, semuanya virtual dalam kepala, dan setelah itu argumen saya susun kembali dalam rangkaian yang tepat."

Elger menekankan, teknik ini harus dilakukan hanya secara virtual, bukan dalam kenyataan dengan berjalan berputar-putar di ruangan. Teknik lainnya dalam mengingat, adalah mengkaitkan fakta-fakta dengan emosi. Dengan cara itu, kita dapat mengingat sesuatu dengan mudah.

:"Tentu saja ada kemungkinan merekam fakta lewat emosi. Itu terjadi secara tidak disadari. Kita mengingat sesuatu, yang memberikan nilai lebih tinggi pada kehidupan secara keseluruhan. Kita ingat pada hari pernikahan atau ulang tahun penting, atau juga hal mengerikan seperti serangan 11 September. Jarang ada orang yang lupa, dimana ia berada saat serangan dilancarkan.“, tambah Elger

Kaitan khusus dan emosi

Bagi pakar matematika seperti Gert Mittring, yang mencintai angka-angka, misalnya saja bilangan primer memiliki arti khusus. Karena bilangan primer ibaratnya primadona dalam matematika, dalam artian amat menarik, penuh rahasia dan sulit diramalkan. Jadi dapat dibayangkan, bagaimana penderitaan pakar matematika, menghadapi bilangan yang sulit dihitung dan diramalkan keberadaannya?

Secara keseluruhan, asosiasi atau apa yang disebut teknik loci serta emosi, dapat membantu mengingat lebih baik hal-hal yang perlu diingat dalam keseharian. Para pakar juga menyarankan, agar memulai jogging otak itu dalam porsi tantangan-tantangan kecil setiap hari. Prof.Elger menjelaskan, latihan terbaik adalah melakukannya secara bertahap setiap hari dan jangan ngotot. Dalam arti kita memulai latihan, setelah membaca hal yang penuh tantangan, mengkomunikasikan dan mendiskusikannya.

Juga pakar matematika Gert Mittring menyarankan hal serupa. Setiap hari melatih tantangan baru. Tujuannya adalah secara konstruktif mengenal batasan yang kita miliki. Batasan, seperti diketahui, bukan sesuatu yang tidak bisa ditembus. Jadi, setiap hari, kita berusaha menggeser batasan ke arah yang lebih tinggi. Resepnya, kita harus bersiap, dan mencobanya.