1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

281110 China Koreakonflikt

29 November 2010

Setelah serangan Korea Utara terhadap sebuah pulau milik Korea Selatan serta setelah dimulainya latihan militer gabungan Amerika Serikat-Korea Selatan, Cina menawarkan pembicaraan di Beijing.

https://p.dw.com/p/QL1R
Demonstrasi warga Korsel mengutuk serangan Korea UtaraFoto: AP

Cina hendak mengundang wakil-wakil dari enam negara ke Beijing untuk membahas situasi yang meruncing di Semenanjung Korea. Kelompok enam negara terdiri dari, kedua Korea, Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang.

Dalam acara jumpa pers yang singkat , utusan khusus Cina Wu Dawei mengungkapkan, dunia internasional sangat mencemaskan perkembangan di Semenanjung Korea. "Kami pikir adalah sangat penting, para pimpinan delegasi dari enam negara saling melakukan tukar pendapat dan memberikan sumbangan agar dapat mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, serta untuk meredakan ketegangan di kawasan timur laut Asia."

Hari Selasa (30/11), direncanakan pembicaraan pertama dengan delegasi tingkat tinggi Korea Utara di Beijing. Kantor Berita Cina Xinhua melaporkan, Ketua Majelis Tinggi Korea Utara akan mengunjungi Cina selama lima hari.

Setelah melancarkan serangan artileri terhadap sebuah pulau Korea Selatan pekan lalu, Cina tidak ikut mengecam Korea Utara seperti yang dilakukan dunia internasional. Cina merupakan sekutu terdekat Korea Utara. Dari pihak Cina hanya diserukan agar kedua belah pihak menahan diri. Dan Cina mengkritik latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat yang digelar di Laut Kuning.

Di hari belakangan, Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Cina, agar ikut turun tangan untuk mengatasi krisis. Hari Minggu (28/11), secara mengejutkan, pejabat tinggi urusan luar negeri Cina Dai Bingguo mengunjungi Seoul untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan. Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi.

Dalam upaya diplomasinya, Cina terutama hendak kembali mengadakan pembicaraan enam negara, yang dua tahun lalu dihentikan Korea Utara. Menggelar kembali pertemuan enam neara pada saat ini, merupakan sesuatu yang sangat berharga. Akan tetapi, pertemuan kelompok yang sejatinya untuk membahas program nuklir Korut ini sangat kecil kemungkinannya untuk dapat diselenggarakan.

Sementara itu Korea Selatan menanggapi usulan Cina untuk menyelenggarakan pembicaraan multilateral dengan sikap menahan diri. Dikatakan, rangkaian provokasi yang dilancarkan Korea Utara telah menciptakan kondisi yang buruk dan negatif untuk dapat menciptakan kerangka persyaratan yang tepat untuk kembali menggelar perundingan enam negara.

Sementara itu, Jepang juga menolak usulan Cina tersebut. Penolakan itu disampaikan juru bicara pemerintah Yoshito Sengoku di Tokio .Ia menambahkan, saat ini Jepang bekerjasama erat dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk menghadapi meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Ruth Kirchner/Asril Ridwan

Editor: Dyan Kostermans